"Kak, jangan hukum ya? Maafkan Ara." Rajuk Ara memeluk Aldrick setelah baru sampai diapart Aldrick.
Sial, dia ketahuan oleh Aldrick saat dirinya melihat pria seksi dengan penuh kagum. Brengsek, kenapa ia bodoh menuruti dua sahabatnya yang menyuruhnya untuk melihat pria seksi sampai dia lupa kelepasan terus menatap pria seksi yang ada di cafe tadi. Bagaimana nasipnya nanti? Apa yang Aldrick lakukan padanya sebagai hukumannya.
Aldrick tersenyum manis membuat Ara merinding. Meski senyuman itu manis, tapi tak bisa menjamin apa yang akan dilakukan Aldrick selanjutnya. Ini yang Ara selalu takutkan jika terkena hukuman oleh Aldrick, selalu tersenyum manis terlebih dahulu baru memulai proses menghukumnya.
"Hukumanku akan sedikit sakit, kau tenang saja." Ucap Aldrick membuat Ara hendak ingin menangis.
Apa yang dimaksud Aldrick hanya akan sedikit sakit? Hukuman apa yang akan Aldrick berikan padanya?
"Ayo kita ke kamar untuk memulai hukumanmu." Ucap Aldrick menuntun Ara untuk berjalan kebkamar, namun Ara sengaja menancapkan kakinya dilantai membuat kedua kaki Ara tidak bergerak. Aldrick menatap Ara dan tersenyum manis lagi.
Ara memeluk Aldrick lagi dan merengek. "Jangan ya? Please!! Jangan hu--"
Bibir Ara langsung dibungkam oleh Aldrick dan menciumnya secara bruntal. Ara hanya bisa menerima ciuman bruntal Aldrick saat Aldrick menekan tengkuknya. Apa yang harus ia lalukan agar terbebas dari hukuman? Kabur? Tidak mungkin itu terlaku beresiko karena hukumannya akan lebih parah. Apa harus memberikan permintaan? Tidak, Ara tidak akan mau karena sudah pasti Aldrick akan meminta hal panas.
"Akkh!" Pekik Ara terkejut saat Aldrick melepaskan ciumannya dan langsung menggotong Ara seperti karung beras.
"Anak nakal harus dihukum." Ucap Aldrick membawa Ara ke kamar tanpa memperdulikan ucapan permohonan Ara.
Oh gadis kecilnya harus dihukum karena melakukan kesalahan yang cukup membuatnya emosi dengan Ara yang menatap pria lain dengan penuh pesona. Aldrick menggeram kesal, kenapa gadis kecilnya ini berani mengagumi pria lain padahal dirinya sudah lebih tampan dan lebih bugar.
Saat sampai dikamar, Aldrick langsung membanting tubuh Ara keranjang dan dirinya segera menindihi Ara sebelum Ara bangun kembali. Aldrick menahan kedua tangan Ara di atas kepala dengan satu tangan dan tangan satunya lagi mencengkeram dagu Ara.
"Maaf, jangan hukum Ara ya? Ara mohon." Mohon lagi Ara.
Aldrick membenamkan wajahnya dileher Ara dan menghirup aroma memabukkan Ara yang menjadi candunya. Sedangkan Ara sudah gemetar takut. Aldrick kembali menjauhkan wajahnya namun hanya sedikit sampai hidung mereka bersentuhan.
Ara bisa mencium aroma nafas Aldrick yang berbau mint, jantung Ara berdetak kencang, hukuman apa yang Aldrick rencanakan untuknya?. Oh sial!!
"Berani melihat pria lain dengan tatapan binarmu, itu membuatku marah, kau harus mendapatkan hukuman." Bisik Aldrick namun masih didengar Ara.
Ingin rasanya Ara menangis mendengar suara menyeramkan itu menurutnya.
"Kak, Ara--" lagi-lagi bibir Ara terbungkam dengan ciuman bruntal, bahkan ciuman kali ini lebih bruntal.
Ara mengerutkan dahinya dan memejamkan matanya, merasakan bibirnya cukup perih oleh ciuman Aldrick yang kasar sampai Aldrick juga menggigit bibirnya kuat sampai berdarah. Apa ini hukumannya? Oh tidak.
Ciuman Aldrick turun ke rahang Ara dan memberi gigitan kuat disana sampai Ara memekik kesakitan dan gigitan dirahang juga mengeluarkan darah dari bekas gigitan Aldrick. Ini hukuman cukup menyakitkan untuk Ara, digigit hingga berdarah sampai tanpa sadar Ara menangis sangking sakitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrick's Mine [END]
Teen FictionSequel (Possessive The Devil) Arabella Dellorya Afferd. Bagaimana hari-hari Ara yang meraasa pergerakannya dibatasi ole laki-laki bernama, Aldrick Rikston Miller. Menurut orang, Aldrick adalah laki-laki kejam yang haus darah. Tapi bagi Ara, Aldrick...