Dua puluh dua

17.4K 883 7
                                    

"Hei!! Kembalikan kripik singkongku!" Sentak Ara pada Bara yang seenaknya menyelonong masuk kedalam kamarnya lalu berbaring dikasurmya dan mengambil kripik singkongnya.

Bara tidak mendengarkan dan ikut melihat film horor yang Ara lihat ditelevisi membuat Ara membecik merebut kembali kripik singkongnya dari Bara.

"Kenapa kau masuk seenak jidatmu? Keluar sana!" Kesal Ara sambil menendang Bara.

"Apa? Aku hanya ingin tidur disini." Ucap Bara santai dan tetap tidak mau bergerak.

Ara memutar bola matanya malas. "Keluar dari kamarku. Terakhir kali kau tidur dikamarku, bantalku berakhir dengan air liurmu, keluar sana."

"Itu waktu aku masih berumur 6 tahun, bodoh. Jadi sekarang aku tidak akan seperti itu lagi dibatalmu." Ucap Bara kembali merebut kripik singkong Ara dan memakannya lagi.

"Tidak, keluar dari kamarku. apa kau tidak ada kerjaan?!" Kesal Ara kembali merebut kripik singkongnya lagi.

"Gaya bahasamu kenapa selalu berubah-ubah denganku?." Ucap Bara mengabaikan usiran Ara.

Ara kesal sekali dengan Bara yang selalu mengganggunya. Apa ini balasan Bara karena ia sering mengganggu Bara dulu? Bahkan dia masih mengganggu Bara sekarang. Ah biarkan saja, tidak perlu berpikir karma kalau Bara sendiri juga menyebalkan.

"Terserahku, keluar dari kamarku." Ucap Ara malas.

"No. Aku akan tidur disini." Ucap Bara membuat Ara semakin kesal.

"Tidak, ini kamarku! Keluar atau aku akan menginjak pisangmu." Ucap Ara menatap tajam Bara.

Bara menatap Ara lalu menyeringai. "Itu kalau Kak Ara bisa, coba saja."

Ara merenggut dan tanpa pikir panjang Ara berdiri dengan kesal lalu mengangkat kaki kirinya keudara dan hendak akan menginjak kejantanan Bara, tapi Bara lebih dulu bangkit dan keluar dari kamar setelah merebut lagi kripik singkong dari Ara membuat Ara emosi.

"Bara sialan! Kembalikan kripikku brengsek!" Pekik Ara turun dari ranjang dan mengejar Bara yang membawa lari kripik singkongnya.

Ara benar-benar emosi dengan Bara kali ini Bara lebih mengesalkan dari pada sebelumnya. Sebenarnya Bara itu kerasukan jin apa sampai bersikap menyebalkan seperti itu. Kalau Ara tidak sayang kepada Bara Adiknya itu, mungkin Ara sudah memutilasi Bara dan memberikan potongan tubuh Bara ke ikan hiu yang ada dikebun binatang.

"Bara!! Kembalikan kripikku brengsek!" Pekik Ara yang melihat Bara sudah berlari menuruni tangga.

"Issh anak sialan itu!" Geram Ara melepaskan sendalnya dan melemparkannya pada Bara tapi tidak kena.

"Lemparanmu meleset." Ejek Bara menjulurkan lidahnya kebawah dan lanjut berlari.

"BARAAAA!!!" Teriak Ara emosi dan kembali mengejar bara dengan kaki yang hanya memakai sendal sebelah saja.

Baru saja menuruni tangga terakhir, tubuhnya ditangkap oleh Aldrick yang entah kenapa tiba-tiba muncul membuat Ara terkejut melihat kedatangan Aldrick yang memeluknya ini. Ara melihat Bara yang sudah masuk kedalam kamarnya yang ada dilantai satu membuat Ara mengumpat.

"Bara sialan!! Kembalikan kripikku brengsek!"

Ara mencoba melepaskan diri dari Aldrick tapi Aldrick tidak mau melepaskannya membuat Ara ingin menangis saja takut kripik singkongnya dihabiskan Bara. Bagaimanapun Bara itu pencuri cemilan yang membuat Ara selalu darah tinggi. Kenapa pula ini Aldrick menahannya.

"Kak Al, lepaskan Ara. Bara mengambil kripik singkong Ara, Ara harus mengambilnya." Ucap Ara merengek mencoba melepaskan rangkulan Aldrick.

"Aku akan belikan lagi, biarkan saja." Ucap Aldrick memberi kecupan dikepala Ara.

Aldrick's Mine [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang