Sebelas

21K 1K 18
                                    

Baca dulu sebelum mulai membaca cerita. WAJIB!.

Gini ya, Author tuh lihat dikomentar sebelumnya KALAU banyak yanh berkomentar 'ALDRICK GAK TEGAS'.

Bukan Aldrick gak tegas ya gaes. Ikuti Alur ceritanya dulu, baru kalian tau kenapa Aldrick bimbang atau gak tegas. Konflik ini lumayan panjang dan ada satu rahasia yang disimpan Aldrick tanpa orang ketahui.

Memang Author gak ada bahas rahasia yang dimiliki Aldrick dipart² sebelumnya, karena Author suka dengan pola gitu. Tapi yasudah lah, aku akan bahas masalah sedikit cerita rahasia Aldrick.

So, ikuti alurnya saja okey.

***
Selamat membaca

"ARA!!" Pekik Aldrick melihat Ara didalam kerumunan, lebih tepat dikerumunan para orang-orang yang memenangkan balapan, dan itu Ara yang memenangkannya.

Dengan emosi Aldrick menghampiri Ara yang rahangnya sudah mengeras, berjalan cepat dari para pria yang mengerumuni Ara. Aldrick benar-benar marah melihat Ara yang begitu banyak dikerumuni laki-laki.

Sedangkan Ara melihat kadatangan Aldrick dengan emosi pun terkejut sekaligus takut, sialan. Walaupun dia masih marah pada Aldrick, tetap saja Aldrick menakutkan saat marah melihat dirinya melanggar peraturan Aldrick. Dengan bingung ingin kabur kemana sialnya kerumunan para lelaki itu sangat padat membuatnya sulit kabur sebelum tertangkap Aldrick.

Mata Ara melihat ada sedikit cela dikerumunan, itu kesempatan dirinya kabur. Hendak ingin cepat keluar dari kerumunan, tapi sialnya Aldrick sudah menarik lengan Ara dengan kuat membuat Ara menabrak tubuh Aldrick. Semua diam melihat itu.

"Mau kemana huh?! Ayo pulang." Tajam Aldrick.

Ara meringis bodoh. "Kak Al. Nih Ara menang hadiah sepuluh juta dolar, lumayan bisa digunakan untuk beli jajan." Ucap Ara sambil menunjukkan sebuah amplop coklat panjang yang tentu saja isinya uang.

Aldrick merebut amplop itu lalu melemparkannya pada salah satu orang yang ada disitu membuat Ara melotot.

"Kenapa kau memberikannya pada orang!" Pekik Ara menatap nanar hadiah menang balapan yang sudah berada ditangan orang lain.

"Pulang!!" Tajam Aldrick langsung menyeret Ara.

"Tapi mobil Ara bagaimana!"

"Biar Tayana yang membawa mobilnya."

"Tapi uangnya sayang kalau tidak diambil, lumayan untuk modifikasi mobil." Ucap Ara masih menatap nanar amplop yang berisi uang itu sambil diseret Aldrick.

"TAYANA-DIANA!! AMBIL BALIK HADIANKU! NANTI TRANSFER SAJA KE REKENINGKU!!" Teriak Ara saat sudah jauh pada kedua sahabatnya yang menatap Ara prihatin.

"Masuk!!" Pintah Aldrick tajam sambil mendorong Ara masuk kedalam mobilnya.

Lalu Aldrick masuk kedalam mobil dan mengendalikan dengan cepat dan rahang yang mengeras. Dia benar-benar marah, karena ini sudah kesekian kalinya Ara melanggar peraturannya untuk tidak ikut balapan. Memikirkan bagaiman hukuman Ara, sepertinya sangat cocok untuk memberi hukuman rasa sakit pada Ara. Tapi Aldrick rasa Ara sudah tidak terlalu marah lagi padanya.

"Kak Al jangan marah ya, maafkan Ara ya? Ara kelepasan tadi jadi gak sengaja ikut." Ucap Ara memeluk lengan Aldrick.

Aldrick diam.

Aldrick's Mine [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang