Dua puluh enam

15.9K 937 25
                                    

"Ar, kau yakin dengan rencana ini? Kalau calon suamimu tau ini bagaimana? Kita juga yang kena imbasnya, kau tidak takut ketahuan?" Tanya Tayana merasa tidak yakin dengan rencana Ara untuk pergi ke diskotik, apa lagi diskotik itu lebih mirip club, tidak ada bedanya. Aldrick menyeramkan kalau marah itu sampai tau ini sudah pasti Tayana dan Diana juga kena imbasnya.

Mereka kini juga memakai gaun setengah paha yang ketat sampai mencetak tubuh mereka seksi. Kali ini rencana Ara sendiri, benar-benar rencana Ara. Tayana dan Diana hanya dipaksa untuk ikut. Mereka berdua takut jika rencana Ara sampai diketahui Aldrick yang sedang menjalankan bisnis di Kanada sejak lima hari lalu, tapi Ara tidak takut karena Aldrick juga tidak akan tau, toh kata Aldrick pulangnya masih seminggu lagi.

"Kalau ketahuan, leherku akan ditebas olehnya sampai mati bagaimana?! Aku belum mau mati, belum menikah dan belum pernah melakukan seks." Ucap Diana yang juga tidak yakin dengan rencana Ara.

Ara berdecak. "Kalian, tidak perlu cemas. Ini pasti sukses. Lagi pula kita juga lama tidak kesana kan? Kita jarang bersenang-senang seperti ini. Tenang saja, tidak akan ketahuan."

Tayana dan Diana saling tatap tidak yakin, tapi mengangguk kompak membuat Ara tersenyum lebar. Ara merangkul mereka berdua.

"Tapi kalau ketahuan, aku dan Tayana tidak ikutan salah ya? Karena kau yang mengajak kita." Ucap Diana.

"Iya... sekarang kita cus berpesta!!" Ucap Ara bahagia dan mereka yang bersorak senang.

Mereka menujuh ke sebuah diskotik yang Ara pilih, mereka di dalam diskotik itu berjoget riah sambil meminum segelas alkohol ditangan mereka sampai mereka mabuk, bukan mereka yang mabuk, tapi hanya Ara karena Tayana dan Diana tidak terlalu banyak minum. Banyak pasang mata hidung belang yang menatap mereka bertiga seperti kelaparan, terutama Ara yang mereka fokuskan karena kecantikan Ara sangat mencolok.

"Ar, duduk dulu? Aku sudah tidak kuat menari." Ucap Tayana dengan nafas yang ngos-ngosan.

"Iya Ar, aku juga." Begitupun dengan Diana.

Ara yang sudah mabuk cengar-cengir. "Kalian saja, aku masih ingin bersenang-senang."

"Ya sudah, jangan terlalu mabuk, Ar." Ucap Diana hanya dibalas deheman Ara yang sudah mabuk. Diana langsung menyusul Tayana yang sudah duduk dimeja Bartender.

Sedangkan Ara terus berjoget riah dengan musik DJ dengan gelas alkohol yang masih ia genggam. Mabuknya Ara membuat Ara hilang kendali, tertawa-tawa dan joget semaunya. Bahkan saat pria yang mulai mendekatinya dan ikut berjoget sambil memegang pinggang Ara pun, Ara tidak sadar sangking mabuknya.

Tiba-tiba suara jeritan-jeritan para wanita terdengar disaat seseorang menghajar pria yang berjoget bersama Ara dengan membabi-buta membuat pria yang dihajar itu tidak memiliki kesempatan untuk membalas pukulan. Tayana dan Diana itu terkejut melihat itu dan membeku siapa pelakunya, yang tak lain adalah Aldrick sendiri. Ini gawat.

Sedangkan Ara melihat itu dengan tidak sadar senyum-senyum sendiri merasa itu sangat menyenangkan. Sedangkan Aldrick yang sudah selesai menghajar pria itu sampai tidak berdaya, bangkit dengan wajah murka penuh emosi menghampiri Ara yang mabuk. Aldrik mencengkram bahu Ara.

"Kau membuatku sangat marah, Ara." Ucap Aldrick pada Ara yang mabuk.

Ara terkekeh dengan sempoyongan dipegangan Aldrick. "Kau, kau mirip sekali dengan calon suamiku." Ucapnya sambil tersenyum. Sedangkan Tayana dan Diana itu memaki bodoh Ara yang mabuk mengatakan kalau Aldrick itu mirip Aldrick, ya jelaslah bodoh dia memang Aldrick!

Aldrick menggeram melihat Ara yang sudah sangat mabuk sampai hilang kendali seperti ini, apa lagi pakaian Ara yang menarik perhatian pria hidung belang membuatnya semakin emosi. Tanpa mau berada ditempat sialan ini, Aldrick menggendong Ara setelah membuang gelas alkohol dan membawa Ada keluar dari tempat sialan ini tanpa perduli pria yang dihajar Aldrick sudah pingsan.

Aldrick's Mine [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang