Ara menatap kedua orang tua Aldrick yang tak lain adalah Skyla dan Marchelle yang duduk diseberang meja makan. Entah Ara harus berbicara apa melihat tatapan dua orang tua itu sangat membuat Ara tidak nyaman dengan tatapan canggung. Ara berpikir ini pasti karena masalahnya dan Aldrick cukup rumit.
Saat ini Aldrick dan Ara sudah berada dirumah kediaman keluarga Miller alias calon mertua Ara. Disini Ara disambut dengan sangat baik tapi suasana canggung. Ditempat meja makan yang panjang ini hanya suasana hening, Aldrick masih sibuk menatapnya tanpa henti sambil tersenyum, Ara sempat berpikir Aldrick mungkin kerasukan jin tolol yang senyum-senyum sendiri. Apa lagi Marchelle dan Skyla yang menatapnya tidak enak padanya.
"Mama Papa, jangan menatap Ara seperti itu. Kalian tidak perlu merasa canggung pada Ara." Ucap Ara mencairkan suasana hening antara dirinya dan calon mertuanya itu.
"Maaf, sikap canggung kami membuatmu tidak nyaman. Gara-gara anak bodoh ini, kau jadi sedih." Ucap Skyla tersenyum, sedangkan Aldrick tidak perduli perkataan Mamanya itu malah asik menatap Ara tanpa henti. Berbeda dengan Ara yang menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ara sudah memaafkan Kak Al, Ma. Walau tidak sepenuhnya. Jadi Papa sama Mama jangan merasa canggung lagi pada Ara." Ucap Ara membuat Aldrick memudarkan senyumannya.
"Jadi kau belum memaafkanku sepenuhnya?" Tanya Aldrick terkejut, Aldrick mengira kalau Ara sudah memaafkan dirinya sepenuhnya, ternyata tidak.
"Ara masih belum sepenuhnya percaya sama Kak Al, jadi jangan berharap mendapat maaf sepenuhnya dari Ara sebelum Kak Al membuktikan semua itu tidak benar." Ucap Ara ketus membuat Aldrick mendesah.
"Benar, jangan memaafkan anak bodoh ini sepenuhnya. Biarkan saja dia sampai mempertanggung jawabkan kesalahan. Mama menungkungmu sayang." Ucap Skyla yang mendukung Ara membuat Ara menggaruk tengkuknya yang tak gatal lagi.
"Ma!" Tegur Aldrick menatap Mamanya kesal, lalu menatap Ara lagi. "Little girl, tapi aku berusaha buat mencari bukti-bukti agar kau percaya denganku, kenapa masih belum sepenuhnya memaafkanku?"
"Ada dua hal yang Ara tidak bisa memaafkan Kak Al sepenuhnya. Pertama, Kak Al sudah berbohong sama aku selama 4 tahun dan itu membuat Ara sangat kecewa sama Kakak, 4 tahun itu tidak sebentar. Kedua, yang paling aku benci adalah dulu Kakak selalu membela wanita gila itu padahal disini aku yang tersakiti. Tau kan?" Ucap Ara panjang lebar membuat Aldrick terdiam.
"Maaf." Ucap Aldrick lirih memeluk Ara dan menjatuhkan wajahnya dipundak Ara.
"Mama dan Papa sudah bilang padamu, jangan terlalu dekat dengan wanita itu. Lihat apa yang terjadi sekarang, hubunganmu dengan Ara berantakan karena wanita itu. Itu salahmu sendiri yang tidak mendengarkan orang tua." Omel Skyla membuat Aldrick mendesah. Sedangkan Marchelle hanya diam tanpa berkata.
"Iya Ma, maaf." Ucap Aldrick pasrah.
"Sudah sayang, jangan menekan Aldrick terus. Lebih baik kita makan sekarang." Lerai Marchelle yang tidak tega melihat Aldrick semakin ditekan oleh kesalahan, walau Marchelle tau kesalahan Aldrick cukup besar.
Skyla mendesah. "Ya sudah, sekarang kita makan saja."
Mereka pun mekan malam bersama dan berbincang-bincang hal kecil sampai akhirnya acara makan malam itu berakhir, Aldrick langsung mengajak Ara kekamarnya untuk berpelukan. Bagaimanapun juga Aldrick masih merindukan Ara dan sudah bisa memaafkannya walau tidak sepenuhnya.
Didalam kamar, Aldrick tidak mau melepaskan Ara sedetik pun seakan takut Ara hilang. Tidak ada pembicaraan diantara mereka dan mereka sudah memakai piyama, sedangkan Ara memakai piyama milik Aldrick yang kebesaran ditubuh kecilnya. Mereka hanya mau menumpahkan rindu yang masih terasa untuk menggantikan dua minggu lalu yang tidak pernah bertemu. Saling berbagi kehangatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrick's Mine [END]
Teen FictionSequel (Possessive The Devil) Arabella Dellorya Afferd. Bagaimana hari-hari Ara yang meraasa pergerakannya dibatasi ole laki-laki bernama, Aldrick Rikston Miller. Menurut orang, Aldrick adalah laki-laki kejam yang haus darah. Tapi bagi Ara, Aldrick...