Dua puluh sembilan

16.8K 853 31
                                    

Komen setiap paragraf yang banyak maka chapter berikutnya di publish lebih cepat💞


***



"Tapi keputusan Ara, kita sampai disini saja." Ara mencoba melepaskan dirinya dari Aldrick, tapi Aldrick menahannya.

"Jangan. Aku tidak mau, sayang. Aku tidak mau jauh dari kamu." Ucap Aldrick melembut memeluk Ara erat.

"Kalau Kak Al sama Ara, Ara tidak yakin tidak melakukan hal itu lagi. Ara tidak bisa menghentikannya, Ara juga tidak mau menyesal, Ara hanya ingin Kak Al tidak kenapa-kenapa saat penyakitnya kambuh. Ara mohon, hubungan kita sampai disini saja. Demi kebaikan kita Kak."

"Itu bukan kebaikan, sayang. Kalau kamu minta aku jauh dari kamu, sama saja kamu bunuh aku, aku tidak bisa jauh dari kamu, aku tidak mau kehilanganmu, Ara. Kalau kamu tetap mau kita sudahan, lebih baik kamu bunuh aku saja dari pada kamu suruh kita berhenti. Aku tidak bisa melakukannya, kamu sangat berharga dalam hidup aku, sampai kapanpun aku tidak mau melepaskanmu."

Ara menangis, dirinya juga tidak mau hubungan ini berakhir, tapi ketakutan Ara jauh lebih besar saat penyakit itu kembali menguasai tubuhnya dan berakhir membunuh Aldrick tanpa sadar. Ara tidak mau hal itu terjadi lagi padanya, dua kali hampir membunuh Aldrick membuat Ara tidak nyaman karena bisa saja ia melakukan hal mengerikan itu.

"Tapi Ara takut terjadi lagi. Kali ini, turuti apa yang Ara--"

"Tidak! Kita tidak akan pisah sampai kapanpun." Aldrick tidak akan mau melakukannya.

"Tapi Kak--"

"Ku bilang tidak ya tidak, Ara!" Sentak Aldrick. "Aku akan selalu disamping kamu dan bantu hilangin penyakit itu, kita tidak akan pisah. Semua itu terjadi karena salahku, Ara. Maaf sudah membuatmu menderita, maaf. Aku tidak akan membuatmu tertekan lagi. Lakukan apa yang kamu mau, aku tidak akan melarangnya, tapi jangan meminta pisah dari aku, lebih baik aku mati dari pada harus pisah denganmu."

"Jangan." Ucap Ara memeluk Aldrick. Ara tidak mau Aldrick mati, tapi Ara bingung antara takut dengan penyakit itu yang bisa datang kapan saja dan Aldrick jadi korbannya.

"Kalau kamu tidak mau aku mati, jangan meminta hal itu padaku."

"Iya maaf."


***

"Ara kamu ikut aku. Aku akan buktikan sama kamu soal aku dan Teresa itu tidak benar." Ucap Aldrick memegang pipi Ara.

Ara menatap Aldrick lalu menggelengkan kepala. "Ara sudah tidak perduli lagi dengan itu, yang terpenting Kak Al sudah tau kesalahan Kak Al dan mencoba untuk membuat Ara percaya lagi."

"Aku senang mendengarnya, tapi kamu tetap harus tau semuanya. Aku sudah menemukan pria yang ikut dalam masalah ini. Kamu ikut aku ya?"

Ara terdiam sebentar, lalu mengangguk. "Iya."

Aldrick tersenyum. "Aku akan mengambil jaket untukmu." Aldrick langsung berdiri dan mengambil jaket di lemari. Lalu Aldrick memakaikan jaket biru pada Ara.

"Ayo."

Ara meraih tangan Aldrick dan berjalan mengikuti Aldrick untuk menuju entah kemana. Sebenarnya Ara sudah tidak perduli lagi pada masalah antara Aldrick dan Teresa karena Aldrick sudah menyadari kesalahannya dan berjuang untuk menemukan bukti-bukti. Yang terpenting bagi Ara adalah menjalankan masa depan dengan damai dan melupakan masa lalu.

Aldrick sudah menemukan pria yang turut ikut menjebaknya. Teresa dan pria itu sudah Aldrick ikat diruang sangat aman dan mereka tidak akan bisa kabur. Sejak Teresa sudah diperbolehkannya keluar, Aldrick langsung membawa Ara ketempat yang ia siapkan. Kini hanya menunggu mereka mengatakan semuanya pada Ara, barulah Aldrick akan menyiksa mereka sampai mati.

Aldrick's Mine [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang