"Papa?" Panggil Ara dengan senyuman manjanya pada Raga.
"Apa sayang, hm?" Tanya Raga mengusap kepala putrinya.
Ara tersenyum. "Karena Papa ulang tahun, Ara kasih hadiah buat Papa." Ucap Ara lalu memberikan kotak kecil berwarna dongker berisikan jam tangan branded yang Ara beli bersama Aldrick lusa lalu.
Tadi Ara merayakan ulang tahunnya yang genap 22 tahun dan papanya 43 tahun. Mereka merayakannya bersama keluarga besar Afferd dan Marchelle bersama Skyla orang tua Aldrick. mereka tanpa acara meriah seperti orang kaya pada umumnya. Raga yang memberikan kue ulang tahun pada Ara dan Ara juga memberikan kue ulang tahun pada papanya tersayang.
"Kau memberikan kado apa ke Papa? Bukan bom kan?" Tanya Raga menerima kado dari putri cantiknya.
Ara menyipitkan matanya. "Ih ya tidak lah Papa! Ya mana mungkin bom. Coba Papa buka." Ucap Ara dengan senyuman manisnya.
Raga terkekeh lalu membuka kotak kado pemberian Ara. Kotak itu terbuka menunjukkan sebuah jam branded yang terlihat klasik namun sangat mewah dengan harga fantastis membuat Raga tertarik dengan jam itu yang belum masuk dalam koleksinya.
"Wow baby, jam ini sangat mahal . Kau dapat uang sebanyak itu dari mana? Papa saja beri uang jajanmu hampir sama dengan harga jam tangan ini." Ucap Raga menatap putrinya sambil mengusap kepala Ara.
Ara tersenyum. "Dari uang jajan aku. Kalau kado buat Papa harus spesial karena Papa tadi memberiku kado spesial."
"Kalau begitu uang jajanmu tinggal sedikit, sayang. Dengerin Papa, Papa itu tidak perlu kado apa-apa darimu, cukup rasa sayangmu sama Papa itu adalah kado yang sangat berharga untuk Papa." Ucap Raga lembut sambil menyentuh pipi Ara, tapi Ara memasang wajah cemberut.
"Jadi Papa gak suka kado dari Ara?" Tanya Ara menatap Raga cemberut, tapi hatinya menghangat mendengar kata-kata Raga.
Raga tersenyum. "Papa suka kadomu, tapi kau jangan lagi kasih barang apa-apa ke Papa, cukup sayangmu ke Papa, Papa sudah sangat senang."
Ara tersenyum lalu memberi kecupan dipipi Raga dan memeluk Raga. "Ara sayang sekali sama Papa."
Raga memeluk putrinya erat. "Papa lebih sayang padamu, baby. Nanti Papa akan kirim uang lagi sama kamu."
Ara melepaskan pelukannya, lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu Pa, masih ada sisanya cukup buat jajan Ara."
"Kau serius?" Tanya Raga sambil mengusap pipi Ara lembut.
Ara tersenyum lalu mengangguk. "Iya Pa. Ara akan hemat kali ini."
Raga tersenyum lalu mengacak-acak rambut Ara. "Kalau itu maumu Papa tidak bisa tolak kemauan putri kecil Papa. Terima kasih buat kadonya."
"Sama-sama."
"Ini Pa, kado dari Aldrick." Ucap Aldrick memberikan sebotol wine yang sedari tadi disamping Ara dan melihat interaksi antara Ara dan Raga.
Raga menerima itu. "Wine tahun 1992 seharga USD$500.000 (sekitar 7,2 miliar) menakjubkan. Kau memberikan salah satu koleksi wine mu pada Papa?" Tanya Raga.
Aldrick tersenyum tipis. "Itu tidak masalah pa. Semoga Papa suka."
"Pasti, tapi cukup kado darimu untuk menjaga Ara dengan baik, jika tidak Papa akan mengambil Ara darimu." Ucap Raga diangguki Aldrick dengan mantap.
"Aldrick akan menjaga Ara dengan sangat baik, Pa."
"Baiklah kalau begitu, Papa akan ke lainnya dulu." Ucap Raga diangguki Aldrick dan Ara lalu Raga pergi. Tinggallah Aldrick dengan Ara saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrick's Mine [END]
Novela JuvenilSequel (Possessive The Devil) Arabella Dellorya Afferd. Bagaimana hari-hari Ara yang meraasa pergerakannya dibatasi ole laki-laki bernama, Aldrick Rikston Miller. Menurut orang, Aldrick adalah laki-laki kejam yang haus darah. Tapi bagi Ara, Aldrick...