shí bā

191 42 2
                                    

malam ini, Anin dan Lisa berjanjian untuk bertemu di Coffeshop depan komplek rumah Fenly.

Mereka sedang berbincang tentang siapa pengirim pesan misterius itu dan siapa pelaku saat kemarin Anin ditoilet Dufan.

"setelah lo bilang tadi, kalau via and the geng yang ngelakuin. fix sih gue yakin!" kata Lisa dengan semangatnya

Anin meminum sedikit latta macchiato yang ia pesan tadi.

"sama, gue juga" balas Anin

"Nah, tunggu apa lagi? telfon Via sekarang juga!" suruh Lisa

"tapi gue males debat nantinya" kata Anin dengan mode lelah

"eh gaboleh gitu lah, lo harus selesaiin masalah ini" Lisa sangat giat sekali mencari tau siapa dalang dari semua ini. tentu saja, Lisa memang sangat perhatian sekali dengan sahabat nya semasa di SMA ini.

"coba deh nih ya, gue telfon" Anin langsung mengambil ponsel yang ada dihadapannya dan mencari kontak yang bernama Via

Anin langsung menelfon Via dan tersambung.

Tut...

Tut...

Tut...

Tut...

tidak ada jawaban.

Anin mencoba untuk menelfon lagi, lagi, dan lagi. Namun tetap saja hasilnya nihil, tidak diangkat oleh Via.

"Mending besok aja deh disekolah" usul Lisa dan diiyakan oleh Anin.

setelah itu mereka melanjutkan mengopi ria dan merumpi dari mulai skincare, cowo, wisata, dan lain lainnya.

***

Fenly kini sedang bersama ke 6 temannya. Seperti biasa, didalam studio musik.

"eh coba cintaku lah" sahur Ricky

"idih, ogah amat nyoba cinta lu Ric" balas Fiki

"eh anjir maksud gue lagu yang coba cintaku, bangsat!" lanjut Ricky sambil mengumpat sekeras-kerasnya

"anjay, kang gosip kasar mennn" cibir Fenly yang notabennya sedang risih dengan kegiatan sampingan Ricky.

"apa lo kang gosip kang gosip" ujar Ricky tak terima

"lah emang iya!" balas Fenly tak mau kalah

"gara-gara lo jadi tau satu sekolah" lanjut Fenly sudah geram sekali

"et, kenapa pada ribut sih?!" kata Fajri mencoba untuk meleraikan

"udah-udah mending nyanyi, hayu" ajak Farhan

dan akhirnya mereka pun menyanyikan lagu coba cintaku, yang makna sangat mendeskripsikan Fenly. dilihat dari wajahnya saat bernyanyi Fenly seperti sedang kasmaran, entahlah.

***

Anin dan Lisa sudah selesai untuk merumpi, dan sekarang saatnya mereka pulang.

Anin membawa motornya sendiri, kemarin ia mengambil digarasi mobil rumah. karena motor Shandy tidak dipakai, alhasil Anin meminjamnya untuk ia pakai.

"gue pulang duluan ya Lis" kata Anin sambil beranjak dari kursi dan pergi dari hadapan Lisa dengan melambaikan tangan kanannya, Lisa pun membalasnya dengan lambaian tangan dan senyuman.

Anin menuju keparkiran dan mengambil kunci motor yang ada didalam tasnya. setelah itu langsung menancap gas motornya itu.

angin malam cukup menusuk sekali malam ini, membuat Anin ingin cepat-cepat sampai kerumahnya ralat, bukan rumahnya tetapi rumah Tante Feny ibu dari Fenly.

karena tadi hujan saat Anin berada di cafe, sekarang jalanan cukup licin, dan Anin harus extra hati-hati mengendarainya.

sekarang memang sudah cukup malam, yaitu pukul 22.02 wib. makanya Anin bergegas untuk pulang.

jalanan sudah cukup sepi, jarang sekali baru jam segini tetapi jalanan sudah sepi atau mungkin karena tadi hujan, dan orang-orang malas untuk keluar? mungkin saja.

"eh eh kok, gini sih motornya" tiba-tiba roda motor Anin seperti ingin melesat dari jalur jalannya.

BRAKKKKK!!!...

(gataulah suaranya gimana)

Anin terjatuh dari motornya. Ban nya terlalu licin tidak tahu kenapa, mengakibatkan Anin terjatuh dari motor dan tidak sadarkan diri



hai gays update lagi

gabosen-bosen ingetin

jangan lupa votment

jangan ngeghost doang dong sayang:*

HAHAH jijik aku, dah lah ya inget!

JANGAN LUPA VOTMENT!!!







gantung • fcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang