shí jiǔ

191 42 1
                                    

di mulmed ada Anindya gaisss

-

Kini, kondisi Anin masih seperti dijalan tadi, tidak sadarkan diri. Untung saja ada orang yang lalu lalang dijalan itu, jadi Anin sempat ditolongkan dan dibawa ke pos satpam, karena orang yang mengantarnya tidak tahu harus mengantarkan Anin kemana.

kebetulan saja, Anin dibawa ke pos satpam komplek perumahan Fenly, dan penjaganya bernama Pak Marko alias Markono. satpam yang sudah kenal dengan kehadiran Anin dikomplek ini.

tidak lama, Pak Marko langsung menghubungi orang rumah Fenly. setelah ada 10 menit banyak lelaki yang berbondong-bondong datang ke pos satpam, siapa lagi kalau bukan ke-6 lelaki tampan?
ya mereka adalah Fenly dkk.

dengan sigap Fenly langsung menghampiri Anin yang tergeletak di bangku depan pos satpam.

"Anin, Anin lo gapapa?" kata Fenly sambil melihat kening kanan Anin yang berdarah karna tadi sedikit terbentur aspal dan lengan kiri Anin yang kelihatannya terbeset oleh aspal juga.

"Pak, ini kenapa Anin bisa gini?" Fenly kelihatan cemas sekali, teman-teman yang berapa dibelakangnya pun hanya bisa menatap diam, semoga Anin tidak kenapa-kenapa.

"saya juga ngga tau mas, tadi ada orang nganterin dia katanya udah tergeletak diaspal dan motornya udah jauh dari posisi dia sepertinya dia jatuh mas" jelas Pak Marko

"Yaudah pak makasih ya, saya mau bawa Anin pulang" Fenly langsung menyuruh Ricky untuk membawakan mobil dirumah dan membawanya kesini agar Anin dibawa dengan mobil saja.

***

Fenly perlahan-lahan membersihkan luka Anin. Anin masih saja belum bangun, kini Anin dikelilingi oleh ke-6 lelaki itu.

"ati-ati pen" kata Fiki mengingatkan

"iya gue juga tau Fik , kasian banget Anin. kalau tau gini tadi gue anterin aja dia" jawab Fenly dengan mata yang masih terfokus dengan luka Anin.

"Anin gue kasih minyak kayu putih ya biar sadar" saran Farhan dan langsung bergegas mencari minyak kayu putih

Setelah, menemukan minyak kayu putih. Farhan langsung mengoleskan minyak kehidung Anin, lewat tangannya.

10 menit berlalu

17 menit berlalu

25 menit berlalu

akhirnya Anin pun sadar. Penglihatannya agak remang-remang, dan ia pun merasakan sakit ditubuhnya.

"shh.. aw.." ringis Anin saat tersadar

"Nin, Alhamdulillah lo sadar" sahut Fajri

"akhirnya lo sadar juga Nin" kata Fenly yang berada dekat disamping kanannya.

"gu- gue dimana?" katanya masih pelan

"udah dirumah Nin, katanya tadi lo jatuh?" kata Fenly

"gatau, shh.. gue sakit banget" Anin merasakan sakit dikepalanya, mungkin karena benturan jatuh dari motor yang lumayan keras

"ma-makasih ya kak" kata Anin samping memegang kepalanya yang sakit

"iya Nin, kita semua bakal jagain lo tenang aja" kata zweison berusaha menenangkan Anin.

"makasih ya kalian semua" ujar Anin sekali lagi dengan senyuman manisnya

"Ya Allah neng, jangan senyum bikin Aa klepek-klepek aja" ledek Farhan yang membuat sesisi kamar tertawa dan Anin pun hanya tersipu malu.

"Nin, lo kalau mau kemana-mana bilang gue aja. gue bakal temenin lo" kata Fenly menekankan sekali disetiap perkataannya.

"besok lo gausah sekolah ya, gue juga akan jagain lo" lanjut Fenly

"asik pahlawan" seru Ricky

"satu dua tiga cekrek" lanjutnya sambil memotret Anin dan Fenly yang sedang berada diposisi yang sangat dekat sekali, tentu saja kalian tau setelah ini akan diapakan foto itu.

"mulai lo Ric" cibir Zweitson

"asik ribut lagi" kata Ricky dan langsung pergi dari kamar Anin.

hai hai aku update lagi xixiii

nyambung ga si gais? aku ngerasa ga nyambung

kayak udah putus asa juga, astaghfirullah. gaboleh gitu authorrrr

oh ya, gabosen-bosen ingetin jangan jadi ghost reader ya sayangku semua :*

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!


gantung • fcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang