èr shí sān

175 45 2
                                    

Kini Anin bersikeras untuk tidak keluar kelas, karena jika ia keluar kelas pasti banyak iming-iming tentangnya. dikelas saja sudah membuat Anin risih, bagaimana jika diluar kelas?

Saat jam pelajaran berlangsung tadi perut Anin tidak tau kenapa sangat lapar sekali, sampai-sampai bunyi perut laparnya terdengar oleh sahabat disampingnya yaitu Lisa.

"terus gimana langkah selanjutnya?" tanya Lisa namun pandangannya masih fokus dengan drakor yang ditonton di ponselnya.

"ya gue ngga tau" balas Anin sambil melahap sesuap mie ayam yang dibawakan Fenly tadi. Anin terkejut saat mendapati Fenly diambang pintu kelas saat bel istirahat baru saja berbunyi. seisi kelas lagi-lagi dibuat takjub dengan kedatangan Fenly yang menghampiri Anin tadi.

"kalau si Fenly udah tau, otomatis dia bakal cari tau juga dong?" ujar Lisa

"kayaknya" balasnya pasrah, ia benar-benar sudah merepotkan Fenly. ya walaupun orang yang direpotkan tak merasa jika ia direpotkan.

***

Fenly menuju perpustakaan, mencari ketenangan untuk memikirkan sesuatu. walaupun Fenly kelihatannya anak yang agak bandel, tapi ia sering sekali masuk keluar perpustakaan, ya meskipun hanya untuk menumpang tidur ataupun mencari ketenangan seperti yang ia ingin sekarang.

***

bel pulang sekolah sekitar 3 menit tadi sudah berbunyi, hari ini pulang sekolah dipercepat. karena besok akan diadakan acara pensi dan guru-guru pun memaklumi bagi para pengisi acara yang ingin latihan ataupun sebagainya.

Anin langsung menuju ruang ekskul fotografinya, untuk membahas formasi.

Lisa sudah pulang duluan, karena ia tidak terlibat apapun jadi ia meninggalkan Anin sendiri melanjutkan kegiatannya, meskipun kaki kanannya masih agak pincang.

dijalan menyusuri koridor Anin mendapati ponsel yang ada disaku bajunya berbunyi. dengan sigap Anin berhenti disisi koridor.

saat Anin melihat layar ponselnya terdapat nomer tidak dikenal menelfonnya.

"ini pasti orang gajelas itu" batin Anin yang sudah menduga dengan 100%

tak lama Anin langsung menggeser kanan tanda bawah Anin mengangkat telfon itu

"halo" kata Anin memulai pembicaraan

"ini hari pertama lo masuk sekolah, jangan bikin ulah sama Fenly lagi deh Lo!" kata orang disebrang sana dengan nada ngegas.

Anin menimang-nimang omongan orang di telfon itu, siapa yang berbuat ulah dengan Fenly?

"ini siapa sih?" kata Anin penasaran dengan manusia tidak jelas asal usulnya ini.

tut!

sayang, sambungan sudah diputuskan sepihak. Anin tidak habis fikir dengan peneror ini. apakah dia suka dengan Fenly ? apakah dia ngga suka sama Fenly ? atau dia ngga suka dengan kehadiran Anin?

Anin menepis jauh-jauh pikirannya kali ini. lebih baik ia secepatnya menuju ruang ekskulnya, karena pasti ia sudah ditunggu oleh teman-teman yang lainnya.

***

Karena Fenly di minta oleh mamanya untuk menjaga Anin. maka mereka pulang sekolah bersama. Untung saja sekolah sudah sepi, jadi tidak ada yang melihat mereka pulang bareng seperti ini dan Anin tidak perlu risih pastinya.

Fenly menunggu Anin di depan pintu gerbang sekolah yang sudah siang dengan motor gede dan helmnya itu.

tak lama Anin keluar bersama salah satu teman ekskul nya yaitu Mira.

"dadah... Anin gue duluan ya" kata Mira yang pergi duluan dari hadapan Anin

kini raut wajah Anin seperti orang yang sedang mencari tapi tidak tau apa yang dicari.

"ANINDYA" teriak Fenly, mungkin karena Fenly memakai helm jadi tidak kelihatan itu Fenly atau bukan, tapi kan pasti ia kenal motor Fenly ya, yaa author gatau deh. Anin lagi kurang fokusss

Anin yang mendengar namanya terpanggil langsung menengok dan menghampiri dengan berlari kecil.





janlupa votment!!!

gantung • fcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang