262 51 0
                                    

AKU DOUBLE UPDATE YA

HAPPY READING

***

Author POV

Anin pun kebingungan, mengapa kakak kelasnya itu memanggilnya dan menyuruh untuk menghampirinya. Tanpa fikir panjang kaki Anindya melangkah cepat menuju ke tengah lapangan.

Anin canggung dengan keadaannya sekarang yang hanya seorang diri perempuan.

"Asik, siapa ini yang dateng" kaya Gilang menggoda Fenly

"Primadona kelas dua dateng boy!!" sahut Ricky

"Kenapa kak" Tanya Anin penasaran

"Eh, berisik kalian semua!" tegas Farhan, karena Farhan tidak suka dengan perbacotan teman-temannya.

Sebenarnya mengapa Farhan memanggil Anin? Apakah ingin melihat Fenly jika bersama Anin itu bagaimana? atau ingin memperjelas semuanya?

"tak tau, author pun masih bingung" -author

***

"Haduh, gue mau buru-buru balik ah. Males banget!" gerutu Anin sembari memasukan buku-buku dan pulpennya kedalam tas karena sudah 5 detik yang lalu bel pulang sudah berbunyi.

Anin ingin segera sampai rumah, ia tidak ingin kemana-mana lagi. Mood dia sedang hancur-hancurnya sepertinya sebab kejadian tadi saat dilapangan.

"Lah? bukannya lo mau jalan sama kak Fenly" Tanya Lisa kaget, karena pasalnya tadi saat istirahat ia mendengar dan melihat jelas bahwa kak Fenly ingin mengajak sahabatnya itu jalan.

"Ah gatau, gue males!" kata Anin dan langsung beranjak dari kelasnya meninggalkan Lisa.

"EH, KOK GUE DITINGGAL?! teriak Lisa yang tak dipedulikan oleh Anindya

Anin berlari terburu-buru, jangan sampai dirinya berpapasan dengan lelaki yang telah memberi harapan palsu kepada dia, dan membuat malu satu sekolah.

Mood Anindya sangat buruk hari ini.

BUGHH...

Anin tersandung dengan lantai yang agak tinggi, Ia tidak menyadari dengan adanya lantai itu.

"Aduh, Ya Tuhan kenapa gue sial banget hari ini" Ucap Anin dengan melasnya

Anin bersikeras berdiri dan membersihkan lututnya. Lututnya terbentur lantai sangat keras, namun ia menahan sakitnya

"Gue harus cepet-cepet pulang" kata Anin sambil bangun dari jatuhnya.

namun selangkah Anin ingin pergi, ada genggaman tangan yang menahan tangan kanannya.

"Lo buru-buru banget, mau kemana?" suara itu asing sekali ditelinga Anin, ia tidak mengenalinya. Anin menoleh, ingin tau siapa yang menggenggamnya.

"E-eh kak" gugup Anin

"Lo kenapa lari-lari gitu dari atas sampe bawah gue liatin?" Tanya Gilang, teman sekelas Fenly. sambil melepas genggaman

"Hm itu kak! gapapa kok!" seru Anin cepat

"Aku buru-buru, duluan ya kak" kata Anin dan langsung berbalik badan pergi dari hadapan Gilang, namun Gilang kembali menahan Anin

"haduh.. ngapain sih kak gilang" batin Anindya

"Tadi Fenly nyariin lo ke kelas, tapi kelas udah sepi. Lo menghindar?" tanya Gilang

"Eng-enggak kak" jawab Anin

"Terus?"

"I-ini perut aku sakit banget kak, terus tadi jatoh lutut aku juga sakit, aku duluan ya kak" Kata Anin langsung lari dengan secepat-cepatnya pergi dari hadapan Gilang

Gilang yang mendengar jawaban dari Anin tadi tidak percaya, kelihatannya ia baik-baik saja, dan yang terlihat dari wajah Anin itu seperti kepanikan.

Gilang mengetahui sejauh itu tentang keadaan orang-orang.

***

Anin sedang menunggu bus yang biasanya mengantar ia pulang dan berangkat.

dengan banyak beberapa siswa/siswi disini, jadi Anin bisa mengumpat sedikit. Takut ketahuan dengan Fenly dan teman-temannya.

Drttt...Drttt...Drttt...

Ponsel Anindya yang berada di sakunya berbunyi, ia pun langsung mengambil dan melihat siapa yang menelfonnya.

"Kak Farhan" batinnya

"Ngapain lagi sih ini temen-temennya kak Fenly!" cibirnya pelan

"Halo kak"

"Halo Anin, kamu dimana?"

"Emang kenapa kak?"

"Kamu lupa? kan ini mau ada rapat buat acara nanti"

Sial! Seorang Anindya Valeron lupa jika hari ini ada rapat ekskul fotografi, membahas untuk acara pensi nanti.

"Oh iya kak! aduh maaf, Anin lupa. Anin udah jalan pulang kak, gimana dong?"

"Kamu udah sampai mana? biar saya jemput"

Anindya bingung ingin menjawab apa, jika ia kembali kesekolah, pasti Ia akan bertemu dengan Fenly, dan pasti mereka akan jadi jalan bareng.

"A-hm aku udah jauh kak dari sekolah, kalian rapat duluan aja kak tanpa aku. Nanti kakak kasih infonya ke aku"

Farhan seperti membutuhkan Anin sekali. Jelas, Anindya Valeron siswi kelas 11 IPA 2 bernotaben sebagai ketua di ekskul fotografi  dan Farhan adalah wakilnya, jadi jangan heran mereka sudah akrab dan dekat sebagai seorang ketua&wakil.

"Oh iya ud- FARHAN WOI FARHAN"

Anindya mendengar teriak itu seperti kenal itu suara siapa

"Eh Nin, ini Fenly nyariin kamu"

Gawat ini gawat, sepertinya susah sekali ya menghindar dari seorang Fenly. Tanpa menjawab pertanyaan dari Farhan, Anindya langsung menutup telfonnnya

"Huh, selamat" katanya

Tak lama kemudian bus yang Anindya tunggu pun sampai, dan Anindya beranjak untuk pulang kerumahnya menghindari seorang kakak kelas yang sudah memberi harapan palsu dan mempermalukannya.








HAI HAI

GIMANA PART INI? SERU NGGA?

SEMOGA KALIAN SUKA CERITA INI

LOVE YOU GAYS::*

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT

gantung • fcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang