èr shí

199 44 1
                                    

hai gaiss, aku kembali update lagi dengan cerita calon imanku nanti, canda imam. wkwk

karena banyak yg support sama cerita ini jadi aku lanjutin dech

uuuu tayang kalian semua yang baca dan nunggu gantung, sehat sehat yaa kalian biar bisa baca terus cerita aku (emot lope)

dan now bakal jadi part panjang gaiss

happy reading, no ghosting :)

***

Anin kini sedang terbaring dikasur tidurnya, dan didampingi Fenly yang sedang berkutik dengan ponselnya.

Anin sangat bosan, jika hanya dirumah saja.  masih pagi saja, sudah terasa bosan.

Anin berniat mengambil ponselnya yang berada di meja belajar. ia bersikeras untuk bangun meskipun kakinya agak sakit. Fenly yang merasa ada suara langsung menoleh

"Eh Nin, mau kemana?" tanya Fenly langsung menghampiri Anin

"eum- it- itu kak, mau ambil hp aku" kata Anin terbata bata sambil menengok ke arah benda yang dituju

"yaudah tunggu gue ambilin" Fenly yang mengerti pun langsung mengambil ponsel milik Anin dan memberikan kepada anin "Nih"

"makasih ya kak" kata Anin lalu Anin terbaring lagi sambil memainkan ponselnya.

sebenarnya sejak awal, yaitu pagi. Fenly berada disini, Anin sudah tidak enak hati, bahkan semenjak pagi hati Anin seperti sedang dangdutan. dag-dig-dug tidak karuan. namun, Anin tetap menetralkan diri dihadapan lelaki ini agar tidak kelihatan tegang.

tokk...tokk..tokk..

seisi kamar terkejut dengan ketukan pintu yang berasal dari luar, Fenly langsung bangun dan membuka pintu.

dan benar saja, Fenly sedari tadi sudah menduga siapa yang mengetik pintu, ternyata mamanya

"eh mama, kenapa ma?" tanya Fenly cengengesan

"kamu kedemenan ya nemenin cewek cantik" ledek Feny, karena pasalnya benar apa yang dikatakan Feny. lihat saja semenjak malam hingga pagi, Fenly masih berada dikamar anin, tidur dan duduk disofa kamar.

"namanya orang sakit  itu harus dijagain ma" balas Fenly dengan alasan yang masuk akal

"halah, emeng-emeng kamu doang itu mah" Feny memang kurang percaya kepada anaknya jika anaknya sudah berurusan dengan perempuan lain, karena ya biasanya Fenly begitu deh

"Anin, kamu makan dulu yuk" lanjut Feny mengajak Anin makan, karena memang itu tujuan awalnya.

"oh iya tan, nanti aku kebawah" jawab Anin sambil mengangguk dan tersenyum

"gausah kebawah, biar nanti Fenly bawakan" kata Feny sambil melirik ke Fenly

"nah! benar itu" balas Fenly dengan cepat

"Nin, kayaknya Fenly suka sama kamu" kata feny, hingga Fenly dan Anin pun saling terkejut tatap-tatapan. setelah itu Anin hanya tertunduk tersipu malu dengan apa yang dibilang Feny barusan.

"mama mending keluar ya, nanti aku ambil makan buat Anin ,oke?" kata Fenly sambil mendorong pelan Feny keluar dari kamar Anin

"eh- eh kok mama didorong gini" Feny tak terima dengan kelakuan anaknya jika sedang seperti ini, tapi Feny mengerti mungkin anaknya itu malu di ledek seperti itu.

setelah Feny hilang dari hadapan pintu kamar, Fenly langsung menutup kembali pintu kamar.

"hadeh, ada ada aja mama" gumam Fenly pelan dan kembali duduk.

gantung • fcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang