gantung • fc

sān shí sān

"Apa kita samperin pak Nano aja?" kata Lisa

"Ngga usah deh, kita langsung masuk aja"

Anin dan Lisa masih berdiri didepan pintu gudang sekolah, bahkan sudah setengah jam mereka berdiri.

Anin memberanikan diri, membuka pintu gudang itu secara pelan-pelan

ceklekkk...

Pintu sudah terbuka lebar, namun Anin dan Lisa tidak mendapati siapa-siapa didalam sana.

"kosong Nin" ujar Lisa dengan bingung

"Ngga jadi kali, udah yu ah gue mau drakoran" lanjut Lisa yang mulai bosan

"Eh bentar dulu" Anin menahan Lisa untuk pergi. karena Anin memiliki perasaan yang tidak enak, Anin memilih untuk tidak akan masuk kedalam gudang ini.

"Terus mau gimana? masuk? ayo ayo" kata Lisa menarik Anin masuk, namun Anin menahan Lisa untuk tidak masuk.

"Jangan, mainan mereka drama banget. pasti mereka ada disekitar sini" ujar Anin menyindir seseorang disekitarnya sambil melirik ke segala arah

Lisa ikut memutarkan kepalanya, melihat ada orang atau tidak disekitar sini.

"Ngga ada ah Nin" ujar Lisa

"Lo ngga tau, gue juga ngga tau. pasti mereka ngumpet" terka Anin

"Terus kita mau kemana Anindya Valeron?" Lisa sudah geram sekali dengan sahabatnya ini

"Laper" ujar Anin

"Yuk kantin!" seru Lisa dengan semangat.

Mereka tidak jadi mengikuti arahan dari kertas pink itu, daripada kena resiko lebih baik mereka pergi ke kantin saja.

diperjalanan menuju kantin, mereka banyak berbincang perihal kertas pink tadi.

"gue emosi banget Lis, gue capek, gue sakit hati, dia malah nambah beban hidup gue" curhat Anin dengan kepal an tangannya.

"sabar aja, orang kayak gitu bakal dapet karma" Lisa mencoba menjadi pendengar yang baik tetapi hanya mencoba jawab seadanya, bagi Anin sudah biasa.

"lo ngga mau kasih tau ke Fenly Nin?" tanya Lisa

"nggak!" tolak Anin cepat

"yaudah deh terserah lo" ujar Lisa

mereka pun sampai di kantin. karena dikantin tidak terlalu ramai dan masih banyak tempat untuk duduk, jadi mereka bisa bebas memilih ingin duduk dimana saja.

"gue mau makan siomay aja dah, dari kemarin bm banget" kata Anin semangat dan langsung menghampiri abang-abang siomay

"bang siomay satu seporsi" Kata Anin memesan siomay

"gue beli minum aja ya kesitu, tunggu bentar" Lisa langsung beranjak beberapa langkah kedepan untuk membeli minuman di warung pojok. Anin pun mengangguk saja.

sambil menunggu pesanan Anin jadi, pandangannya menengadah kesegala arah. karena bosan sekali ternyata, jika hidup tanpa ponsel.

"Nih, neng" kata Abang tukang siomay memberi siomay pesanan Anin

Anin pun yang sedang melamun sontak kaget "eh eh iya bang, makasih" kata Anin menerima piring berisi siomay itu

"Nih bang duitnya" lanjut Anin membayar dan pergi menuju meja yang ada di hadapannya saat berbalik badan.

aku update lagiii

jangan lupa votement!!!