Anin dan Fenly kini sudah berada di jalan menuju arah pulang. Anin dengan tidak sungkan memeluk Fenly namun tidak erat. karena Fenly menyuruhnya dan lebih ke memaksanya, jadi Anin menuruti saja.
kata Fenly tadi sebelum melajukan motornya, ia ingin mengajak Anin untuk makan terlebih dahulu. ya walaupun di pinggir jalan, tidak apa.
Fenly memberhentikan motornya dipinggir jalan, tepat didepan tukang bakso.
Anin pun tanpa disuruh langsung turun dan menunggu Fenly untuk turun juga. lalu mereka berdua duduk di tempat tukang bakso yang sudah di sediakan.
"bang, bakso dua yang satu pedes banget yang satu pedes aja" kata Fenly memesan kepada Abang tukang bakso.
"minumnya teh botol aja nih bang" lanjut Fenly lalu mengambil teh botol yang ada di hadapannya, mungkin sudah disediakan oleh pedagangnya.
Anin hanya bisa tersenyum malu melihat aksi Fenly.
"udah ganteng, baik, pengertian pula" kata Anin dalam hati saat melihat Fenly meneguk dengan sedotan minumannya itu.
"kenapa Nin?" Fenly bingung dengan Anin yang terus menerus menatapnya.
"Nin?" katanya sekali lagi sambil melambai-lambaikan tangan kanannya kearah wajah Anin
Anin terkejut "eh eh, kak maaf"
"iya gapapa, kamu kayak ada yang dipikirin. kenapa?" kata Fenly dengan lembut
"gapapa kak" balasnya simple
"kamu tenang aja masalah yang neror kamu udah dibantu" kata Fenly sambil menaruh botol minumnya kemeja
"sama siapa kak?" kata Anin heran
"sama temen temen" balas Fenly
"makasih banget ya kak. aku juga minta maaf aku udah ngerepotin kakak banget" kata Anin dengan puppy eyes nya.
"santai aja nin" kata fenly
"oh iya" lanjutnya, namun bakso yang dipesan sudah datang. sebelum memakan bakso itu, Fenly menahan Anin.
"bentar Nin" kata Fenly
"kenapa kak?" kata Anin yang sedikit kebingungan dan tampak wajah Fenly pun serius sepertinya
"gue suka sama lu Nin" kata Fenly mengungkapkan perasaannya selama ini semenjak ia mendekati Anin
"s-serius kak?" jawab Anin tak percaya
"iya Nin gue serius, lo mau jadi pacar gue?" kata Fenly dengan jantannya. Anin bingung ingin apa sekarang. Ia ingin berteriak saja rasanya, apakah ini serius?
"kakak ga bercanda?" kata Anin meyakinkan
"gue ga bercanda Nin, gue serius. gue tau ini terlalu cepet, tapi ya ini yang gue rasain ke lo sekarang. gue sayang sama lo Anindya" kata Fenly dengan serius
"a-ak aku ma-"
Allahuakbar... Allahuakbar...
adzan maghrib sudah dikumandangkan. Anin seketika terbangun dari tidurnya, tak menyangka bahwa tadi hanya di mimpi. Anin pasti sangat senang sekali jika itu kenyataan.
"astagfirullah mimpi doang" katanya monoton saat masih mengerjap-ngerjapkan matanya.
saat pulang dari ekskul tadi Anin memang sudah capek dan ngantuk sekali, untung saja Fenly cepat-cepat mengantarkannya pulang, kalau tidak ia bisa-bisa tidur dilapangan sekolah karena sudah tak tahan kantuk.
Alhasil, saat sampai rumah. tanpa mengganti pakaian dan menaruh asal tas nya ke sembarang arah, Anin langsung menjatuhkan tubuhnya kekasur dan terlelap pulas.
asikkk kalian kena tipuuuu
wkwkw
gimana gimana? seru ga?
jangan lupa votment!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
gantung • fc
Ficção Adolescente"bukan gamau ngasih kepastian, hati gue belum siap" - "lo jahat kak! lo ga peduliin perasaan yang ada bahkan tulus buat lo!" - start - 26 November 2020 copyright © 2020