Saat kau mengamati manusia setiap harinya. Segala yang rendah tiba-tiba naik dan meluap.
Apa yang tak pernah disebutkan menjadi hal-hal yang jelas dan nampak. Hanya saja, banyak orang akan tertawa terbahak dengan kepura-puraan sombong mereka yang begitu kuno dan tak tahu malu.
Sangat sulit di abad semacam ini menangisi manusia yang telah lama kehilangan nurani terbaik mereka. Saat setiap hari adalah caci maki dan keluh kesah akan kemalangan yang tak membuat seseorang menjadi lebih bijak.
Di masa tersulit pun, terlalu banyak orang yang membiasakan diri menjadi kejam dengan alasan yang bisa dibuat kapan saja.
Untuk apa lagi, menangisi kematian dari omong kosong yang tak perlu ditangisi? Kematian dari manusia yang kesehariannya tak lebih baik dari pada sebatang ranting yang tak melakukan apa pun!
Saat orang buruk bermunculan tiada henti. Bayi-bayi yang lahir mungkin akan mengikuti kekejaman yang sama dari pada orang tua mereka.
Dari sinilah, ulangan paling membosankan digelar layaknya pertunjukan bodoh dari orang-orang yang tak pernah memiliki otak.
Ah, apakah manusia hari ini masih memiliki otak untuk sekedar merenung?