Jalan yang terlalu lurus mengarah pada keterbelokan. Aturan menciptakan kegilaan. Dan kebaikan menjelma kekejaman.
Sedikit yang berani memegang erat tangannya sendiri agar tidak goyah. Saat setiap pijakan begitu tumpul. Kaki hanyalah sekedar kebingungan.
Mari menyimpan amarah. Lalu tunjukkan saat detik terakhir begitu tepat. Meremukkan diri sendiri. Seperti kebiasaan yang tak akan beranjak ke mana pun.
Mempertahankan diri yang sekarat adalah manusia.
Kebebasan tak lebih baik dari pada mimpi di pagi hari. Untuk bisa keluar dari jerat masyarakat. Orang harus keluar dari masyarakat itu sendiri. Menjelma monster. Dan memakan semua.
Sebelum orang mengerti memusnahkan. Kegilaan akan terus berulang. Bertahan dalam agama, hukum, norma, dan keluarga.
Lalu kehidupan baru yang lahir. Mengulangi segala yang sekarat. Di mana akhir layaknya omong kosong.