Kelahiran telah menjadi penyakit. Menjadi musuh dari segala yang ringkih. Mewariskan kebusukan yang menyamar dengan bijak menjadi penampakan yang baik.
Oh, para ibu dan mereka yang menyebut dirinya orang tua. Akan mengelak mengenai apa yang mereka buat terhadap pewarisan segala yang keji.
Melahirkan adalah candaan dan sekedar alat. Tak lebih dari alat bantu melanjutkan hidup.
Melahirkan anak telah menjadi keagungan bagi mereka yang sangat senang melihat penderitaan. Kekejaman yang sejak awal telah menjadi hiburan bersama.
Anak-anak dilahirkan tanpa mereka tahu untuk alasan apa mereka dilahirkan. Setelah dewasa, mereka yang sejak awal tak tahu menahu itu. Di pundaknya akan ditindih oleh segala yang berat.
Agama. Negara. Tuhan. Keadilan. Dan akhirnya, perang.
Mereka yang baru lahir, sebagian dari mereka kelak akan menjelma gelandangan, tak berumah, cacat, jiwa yang gila, tak berperasaan, dan bahkan, tak segan untuk menyakiti siapa saja.
Dari manakah orang-orang itu berasal? Dari orang tua. Dari kekejaman orang tua yang menganggap kelahiran sebagai hiburan perasaan rusak mereka. Sebagai alat untuk meneruskan hidup dari rumah tangga yang gagal. Atau pelarian dari masa lalu dan trauma.
Oh para orang tua! Kekejaman macam apa yang kalian sepakati bersama itu?
Lihatlah! Lihatlah! Banyak kematian di sana sini. Telah banyak kegilaan nyaris merobek matamu! Tapi kenapa kau terus melahirkan anak, anak, dan anak!
Orang gila macam apa kalian? Kegilaan macam apa yang membuat kalian sangat mengimani kelahiran?