3

912 68 7
                                    

Ulangan dan sekedar ulangan. Itulah kita. Kecantikan yang begitu sakit. Rasa puas diri yang begitu menekan.

Usia panjang yang begitu melelahkan untuk sekedar dinikmati.

Lihatlah, mata yang tak hidup di cermin yang mengalir. Bisakah kau melihat hidup yang terpaksa di dalamnya? Begitu dekatnya dengan kematian. Rasa hampa yang dalam dan merusak. Ketidakmenentuan yang tak tersembuhkan.

Kita, manusia berisik yang enggan mati. Mengulangi keseharian layaknya sisipus yang entah kapan akan menuju titik. Usia yang tak lebih dari sekedar jiplakan-jiplakan. Masa sekarang yang menginjak kepala kita berulang kaki.

Kau tahu, untuk sekedar bertahan hidup kita membutuhkan lebih dari sejuta topeng. Sekedar untuk mengulangi hari. Ketololan yang begitu mewah dan berlimpah.

KEHIDUPAN TANPA TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang