Tersenyum telah menjadi lambang dari segala jenis keterpaksaan. Lihatlah! Saksikanlah lebih dekat! Hanya sedikit manusia yang hari ini mampu mengangkat tawanya sampai ketinggian runtuh dan menjadi tanah.
Untuk bisa tertawa di depan orang-orang. Manusia hari ini memerlukan sedikit banyak cambukan dan delusi panjang akan hubungan yang baik.
Lihatlah sekelilingmu wahai manusia tanpa isi! Pandanglah lebih dalam. Menusuk. Dan rampoklah tirai terakhir dari para peminjam topeng!
Apa yang akan kau lihat? Saat segala jenis topeng dipancung dan dibakar di tiang keterpaksaan?
Rasa sakit! Rasa sakit! Senyum dan tawa adalah rasa sakit yang diputarbalikkan.
Begitulah manusia menumpuk kehidupannya. Menjadi gila untuk mewajarkan pemujaan akan hari entah.
Dalam keterpesonaan yang menjerit. Mereka yang mati bangkit dalam gelengan kepala tiada henti.
Manusia. Manusia. Manusia.