18

292 9 7
                                    

Setiap orang tahu caranya menderita. Mempertahankanya. Memeliharanya sampai sekarat dan mati.

Penderitaan menjelma kekasih. Enggan untuk dilepas. Bersama alasan-alasan dan hukum-hukum. Umat manusia, semakin lama kian pandai menyakiti diri sendiri. Kebal terhadap penderitaan panjang dan perasaan yang merusak.

Lihatlah, setiap pemuda dilahirkan dari pecahan rasa sakit dan keegoisan. Seekor bayi akan berisik karena timbunan lemak bernama moral di dalam dagingnya.

Selama miliaran bayi tidak dikubur lebih awal. Maka rasa sakit adalah kebudayaan umat manusia yang terus dipelihara.

Betapa konyolnya khotbah para pendeta! Betapa menggelikannya dendang indah pembela kemanusiaan!

Betapa anehnya, manusia, memelihara rasa sakitnya tapi tak pernah mau mengakuinya.

Jika seorang tak berperasaan tahu bahwa rasa sakit adalah pewarisan bersama. Maka ia akan memilih untuk mengendurkan segala kedisiplinan.

Menjadi liar. Bunuh diri. Atau membunuh semua manusia.

Resep terbaik dari derita adalah kepunahan.

KEHIDUPAN TANPA TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang