Part 22

348 53 11
                                    

Taehyung duduk di kursi dalam sebuah restoran mewah yang sudah dipesannya. Ia menatap ke arah luar melalui jendela kaca di sampingnya. Perhatiannya terarahkan saat ponselnya berdering tanda sebuah panggilan masuk. Tanpa ragu, ia menggeser tombol hijau.

"Ne, abeoji?"

"..."

"Sudah sampai?" Taehyung menatap sekeliling restoran sampai matanya menangkap sosok ayahnya. Ia melambaikan tangannya hingga pria paruh baya itu menengok ke arahnya.

Dengan langkah penuh wibawa, pria itu menghampiri Taehyung dan langsung mendudukan dirinya di depan anaknya.

"Kau sudah menunggu lama?" tanya Tn. Kim.

"Aniyo."

"Bagaimana perkerjaanmu?"

"Aku baru saja menyelesaikan meeting dengan investor-investor baru, dan untuk selanjutnya akan di tangani oleh sekertarisku. Dia akan segera menghubungiku jika ada hal mendesak."

Tn. Kim mengangguk. "Kau hanya memesan kopi?" tanya pria itu menatap hanya ada dua cangkir kopi di meja mereka.

"Ya, Aku tahu abeoji sangat sibuk, jadi.."

"Aniyo. Aku sudah menyelesaikan pekerjaanku lebih awal, aku sengaja melakukannya agar kita bisa berbincang dengan leluasa tanpa di hantui oleh pekerjaan masing-masing." Kata Tn. Kim. Pria itu langsung mengangkat tangannya memanggil pelayan restoran untuk memesan makanan.

Taehyung tersenyum menatap ayahnya lekat. 'Dia mengosongkan jadwalnya untukku? Apa kami memanglah sangat dekat dulu. Rasanya sangat canggung karena aku tidak bisa mengingat kebersamaanku bersamanya.'

"Apa yang ingin kau bicarakan? Apa tentang pekerjaanmu?" tanya Tn. Kim setelah pelayan restoran selesai mencatat pesanan mereka.

"Aniyo. Ini hanya tentang.... 'wanita'."

Tn. Kim tersenyum kecil. "Soojung atau wanita lain?"

"Kurasa keduanya."

"Kenapa?"

"Aku sudah menolak perjodohanku dengan Soojung."

"Lalu? Apa kau menyesal sudah melakukan itu?" tanya Tn. Kim sambil menyesap kopinya.

"Aniyo. Aku ingin bertanya, apakah kau akan menerima keputusanku? Atau kau masih ingin aku melakukan perjodohan itu, seperti yang eomma inginkan?"

Tn. Kim terkekeh kecil. Ia meletakan kembali cangkir kopi di tangannya lalu menatap anaknya dengan seksama. "Perjodohan itu bukan atas keinginanku. Eommamu yang sudah merencanakannya. Jika kau tidak menyukai Soojung, kita bisa mencari wanita lain yang mungkin sesuai..."

"Andwe!" potong Taehyung. "Aku sudah memiliki wanita pilihanku sendiri." Lanjut Taehyung.

"Mantan calon tunangan Baekhyun?" tanya Tn. Kim.

Taehyung mengangguk pelan. Terdapat sedikit kekhawatiran di wajahnya, ia takut ayahnya mungkin juga akan menentang hubungannya dengan Yoona.

"Kurasa ibumu sangat mengetahui wanita itu. Ia pernah mengatakan padaku bahwa wanita itu sebelumnya pernah menjalin hubungan denganmu sebelum kecelakaan yang menimpamu yang membuat ia meninggalkanmu?"

"Eomma yang mengatakannya?"

"Ya. Ia mengatakannya di hari saat keluarga Soojung berkunjung ke rumah kita. Saat kau beradu mulut dengan ibumu."

Taehyung membuang nafas berat. "Itu tidak sepenuhnya benar. Dia meninggalkanku bukan karena keinginannya sendiri melaikan karena desakan eomma."

Only UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang