Part 2

571 67 5
                                    

"Masuklah Baekhyun."

Yoona menoleh pada pintu terbuka dan menampilkan laki-laki berpakaian casual yang tidak terlihat asing baginya. Laki-laki itu tersenyum sekilas saat melewati Yoona.

'Dia kan...'

"Hyeong, aku sangat merindukanmu." Kata Baekhyun memeluk Donghae.

"Jika kau rindu padaku kenapa kau tidak menemuiku lebih awal." Balas Donghae.

"Pekerjaanku sebagai dokter menyita hampir semua waktuku."

"Lalu, untuk apa kau di sini? Kau bisa menyuruh seseorang untuk-" tanya Donghae.

"Kenapa kau begitu ketus padaku, Hyeong.!" Potong Baekhyun sambil melepas pelukannya. "Ini, kau sedang membutuhkannya, bukan?" Baekhyun menyerahkan sebuah kantong coklat.

Mata Yoona tertuju pada tas yang ada di tangan Baekhyun. 'Itukan... milikku...' batinnya.

'Kenapa ada di tangan dokter itu? Apa aku tidak sengaja meninggalkannya di rumah sakit tadi? Ahh.. Paboyaa' batin Yoona yang lagi-lagi mengutuk dirinya sendiri.

"Im Yoona-ssi."

"Ye presedir." Jawab Yoona cepat dan langsung mengalihkan pandangannya pada atasannya.

"Kau tahu apa artinya ini?"

"Jeongmal choseohamnida, presedir. Saya benar-benar ceroboh. Tadi saya.."

"Baekhyun sudah menceritakannya. Kau yang datang ke rumah sakit menjadi wali dari pasien wanita yang tidak kau kenal, hingga kau dengan cerobohnya meninggalkan dokumen penting di tepat umum."

Yoona yang mendapat ceramahan dari atasannya hanya bisa menunduk dalam.

"Sayang, kau tahu sendiri niat Yoona-"

"Aku tahu niat Yoona baik dengan menolong orang lain. Tapi, tidak seharusnya juga ia mengabaikan pekerjaannya." Donghae memotong perkataan istrinya yang mencoba membela Yoona. "Seharusnya ia memberitahuku dan meminta karyawan lain untuk menggantikan posisinya sementara."

Baekhyun menatap Yoona yang hanya menunduk, merasa tidak tega karena mendapatkan ceramahan dari orang di sampingnya.

"Dan laporan perusahaan..." Donghae kembali melanjutkan dengan melepaskan nafas beratnya. "Jika Baekhyun tidak menceritakan yang sebenarnya, mungkin..." Donghae berhenti berbicara saat tangannya di senggol oleh orang di sampingnya yang kini sedang menatapnya tidak suka dengan tatapan yang seolah-olah menyuruhnya untuk berhenti.

Donghae kembali menghembuskan nafas beratnya.

"Baiklah.. kali ini aku maafkan."

Yoona mengangkat kepalanya menatap atasannya dengan wajah berbinar.

"Kamsahamnida presedir. Jeongmal kamsahamnida." Yoona yang tidak bisa menyembunyikan senyumnya terus membungkuk pada Donghae atas rasa hormat dan atas kemurahan hatinya hingga Yoona dapat dimaafkan.

"Geure, kau bisa kembali ke tempatmu." Kata Donghae.

Yoona mengangguk. "Sekali lagi, Terima kasih sudah memaafkan saya presedir." Yoona kembali membungkuk singkat pada Donghae.

Yoona menoleh pada Dara. "Eonni, aku akan kembali."

Dara tersenyum hangat dan hanya memberikan anggukan kecil tanda mengiyakan.

Sebelum Yoona keluar, ia menatap Baekhyun yang dengan tidak sengaja membantu Yoona keluar dari masalahnya. Ia memberikan senyuman manis pada lelaki itu hingga ia menutup pintu.

Only UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang