Part 8

338 67 6
                                    

#

Taehyung berangkat dengan audi hitamnya. Kali ini ia mengendarai mobilnya sendiri tanpa supir yang sudah seminggu ini selalu menemaninya. Saat di persimpangan jalan, ia berhenti sejenak. Otaknya memilih untuk bengambil jalan di sebelah kiri karena jalanan itu adalah alternatif yang mengantarnya datang ke perusahaan lebih cepat.

Namun tangannya bergerak mengambil jalan sebelah kanan yang perjalanannya akan memakan waktu 10 menit lebih lama. Entah karena apa, namun tiba-tiba nama Yoona terlintas di pikirannya.

Ia melirik jam di pergelangan tangannya. "Kurasa aku akan tetap datang tepat waktu ke kantor."

"Mungkin juga Yoona membutuhkan tumpangan di sana." Gumamnya.

Dari kejauhan, Taehyung tersenyum melihat Yoona yang sedang berdiri sambil sesekali melihat jam tangannya. Mungkin saja dugaannya benar, wanita itu mungkin sedang membutuhkan tumpangan.

Mobil Taehyung semakin mendekati Yoona.

*Ckiittt*

Taehyung langsung menginjak rem mobilnya saat sebuah taksi melewatinya dan tiba-tiba berhenti  di depannya. Taehyung membuang nafas berat. Untung saja ia punya refleks bagus. Jika tidak, mungkin bagian belakang taksi itu sudah tertabrak oleh mobil Taehyung.

"Joesonghamnida." Teriak sang supir taksi memunculkan kepalanya melalui jendela mobil.

Taehyung yang masih mengatur detak jantungnya yang terus berdetak cepat karena terlalu terkejut. Ia menatap supir taksi itu sebentar lalu menoleh ke arah Yoona yang juga sedang melihat ke arah mobilnya tepatnya ke arah kursi kemudi.

'Apa dia tidak tahu ini aku?' batin Taehyung melihat Yoona yang masuk ke taksi begitu saja seolah-olah tidak peduli.

Ia menatap taksi yang ditumpangi Yoona menjauh. Lalu kembali tersadar saat terdengar bunyi kelakson beberapa kendaraan di belakangnya yang menyuruhkan untuk segera bergerak.

-

Hari-hari selanjutnya Taehyung melakukan hal sama. Ia pergi ke perusahaannya melewati jalan daerah apartmen Yoona. Namun hasilnya tetap sama, jauh di depannya, Taehyung melihat Yoona masuk ke dalam taksi.

"Mungkin kemarin ia terlambat bangun, atau mungkin taksi yang ia pesan terlambat datang?" gumamnya pada dirinya sendiri. Ia menggelengkan kepalanya berusaha menghapus pikiran-pikiran tentang Yoona di otaknya.

'Kenapa aku terus memikirkannya' batinnya mencoba untuk tidak peduli.

Taehyung berharap suatu saat nanti akan ada hari saat ia menyapa Yoona atau mungkin suatu hari nanti Yoona akan duduk di sampingnya dan ia akan mengantarkannya ke tempatnya bekerja. Memikirkannya saja sudah membuat ia senang.

SKIP

"Hyung, besok pagi kita akan ke perusahaan Tuan Lee untuk membicarakan proyek kerjasama dengan perusahaan kita. Kau ingat?"

Taehyung mendengar suara Jungkook melalui sambungan telepon.

"Ya. Aku tahu."

"Aku akan keperusahaan dulu untuk menyiapkan dokumen-dokumen yang kita perlukan. Mau berangkat bersama?"

"Aku sudah menyiapkannya. Dan semuanya sudah ada di dalam tasku, kita bisa langsung ke perusahaan Tn. Lee." Kata Taehyung.

"Ne?" teriak suara dari sana terkejut. "Kenapa kau harus repot-repot melakukan itu? Seharusnya aku yang melakukannya." Cerca Jungkook.

"Tidak apa. Besok kau bawa mobil sendiri kan? Kita bertemu di perusahaan Tuan Lee."

"Ya, arasseo. Sampai bertemu besok, dan maaf sudah merepotkanmu."

Only UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang