Part 24

312 46 2
                                    

Yoona memasuki elevator dan menekan angka lantai tujuannya dengan rasa khawatir yang menyelimutnya. Saat ia baru saja selesai memakan makan malamnya, Taehyung tiba-tiba menghubunginya dan memintanya untuk datang ke apartemennya. Mendengar suara Taehyung yang bergetar membuat Yoona tidak lagi bertanya, ia tahu keadaan pria itu sedang tidak baik-baik saja.

"Taehyung-ah.." Yoona masuk ke unit apartemen Taehyung mencari keberadaan pria itu.

Wanita itu berjalan cepat menuju kamar Taehyung yang pintunya masih terbuka cukup lebar. Ia menyalakan saklar lampu dan matanya tertuju pada sosok Taehyung yang terduduk di lantai dengan kepala yang sedikit menunduk. Dia terlihat sedang larut dengan pikirannya sendiri dan sepertinya belum menyadari keberadaan wanitanya.

Perlahan namun pasti, Yoona menghampiri pria itu. Tangannya terulur menyentuh bahu Taehyung hingga sang empunya mengangkat wajahnya dan Yoona dapat melihat raut kesedihan di sana dengan pipi pria itu yang sedikit basah karena air mata.

Tanpa mengatakan apapun, Taehyung berhambur ke dalam pelukan wanita di depannya. Yoona balas memeluk pria yang itu. Ia masih belum mengetahui apa yang sudah menimpa kekasihnya hingga membuatnya menjadi terlihat sangat menyedihkan seperti ini.



SKIP

Mereka duduk di ranjang Taehyung dengan mata mereka yang saling bertemu.

"Jadi begitu ceritanya." tutur Yoona setelah Taehyung selesai menceritakan kejadian yang menjadi alasan kesedihannya.

"Kau masih mau menerimaku yang merupakan anak hasil perselingkuhan abeoji ku dengan kekasih gelapnya, kan?" Tanya Taehyung penuh harap.

Yoona tersenyum kecil. "Lagi-lagi kau mengatakan hal aneh."

"Aku... aku merasa... aku merasa sangat malu." Lirih Taehyung sedikit menunduk.

Yoona tidak membalas perkataan Taehyung, ia lebih memilih untuk menggenggam kedua tangan pria itu.

"Sekarang aku tahu alasan mengapa aku tidak pernah melihat satupun foto pernikahan ataupun fotoku bersama ibuku. Wanita itu, dia tidak pernah menginginkan kehadiranku, dia membuangku dan-"

"Ssttt.." Yoona menempelkan jari telunjuknya di bibir Taehyung menyuruh pria itu untuk berhenti berbicara. "Jangan mengatakan hal-hal yang akan  membuatmu sakit hati." Kata Yoona.

"Tapi itulah kenyataannya."

Yoona menggeleng pelan "Itu belum tentu benar. Apa ayahmu mengatakan itu padamu? Apa kau sudah mendengar penjelasan dari mereka?"

Taehyung terdiam.

"Kau tidak boleh asal menyimpulkan sebelum mengetahui semuanya secara rinci. Mereka menyembunyikan semua ini mungkin juga karena sebuah alasan."

Yoona tersenyum kecil menatap Taehyung yang hanya menatapnya tanpa mengatakan apapun lagi. Tangannya terulur mengusap pipi Taehyung dengan lembut.

"Kau pasli lelah, sekarang tidurlah. Jangan pikirkan apapun lagi." Kata Yoona.

Taehyung menuruti perkataan wanita itu. Ia membaringkan tubuhnya di ranjang dengan tangan yang terus menggenggam sebelah tangan Yoona.

"Tetaplah di sini sampai aku benar-benar tertidur." Kata Taehyung yang dibalas anggukan kecil oleh Yoona. Tangan wanita itu yang bebas terulur mengusap rambut Taehyung dengan sangat lembut.

Setelah memastikan Taehyung sudah benar-benar tidur, Yoona melepaskan pegangan pria itu di tanggannya lalu menarik selimut sampai ke dada pria itu. Ia menatap wajah Taehyung yang terlihat damai namun juga ada sedikit raut sedih di sana.

Only UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang