Part 3

473 65 5
                                    

Di sinilah mereka, duduk di meja yang sama tanpa percakapan apapun.

"Chogiyo." Kata mereka berbarengan.

"Kau duluan." Kata Baekhyun.

"Terima kasih. Dokter telah menemukan berkas penting yang dengan cerobohnya saya tinggalkan di rumah sakit. Jeongmal Kamsahamnida"

"Dan terimakasih juga, dokter telah menjelaskan semuanya pada presedir Lee." Tambah Yoona.

"emm... Cheonmalyo.. lagi pula aku memang berniat menemui Donghae Hyung saat istirahat, dan kebetulan aku menemukan berkas-berkas mu."

"Begitu.." Yoona mengangguk.

"Lalu.. Ahjuma itu..?" Yoona teringat pada wanita tua yang tadi pagi ia tolong.

"Ah.. kau tidak perlu khawatir, dia baik-baik saja. Dan besok juga ia bisa pulang." Jawab Baekhyun.

"Mengenai ahjumma itu. Dia mengalami sedikit gangguan kejiwaan setelah suaminya meninggal dunia akibat kecelakaan 4 bulan yang lalu." Lanjut Baekhyun.

"Dia pasti sangat mencintai suaminya." Kata Yoona terdengar seperti gumaman.

"Bukankah bagus jika ia merelakan suaminya?" tanya Baekhyun.

"Ne...?"

"Maksudku merelakan bukan berarti melupakan. Kehilangan seseorang tidak berarti kau kehilangan dirimu sendiri, apapun yang terjadi kau harus melanjutkan hidup untuk dirimu sendiri dan orang-orang yang mencintaimu."

Yoona menatap kopi dingin di tangannya sambil mencerna omongan Baekhyun yang terdengar seperti sindiran untuknya.

"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Baekhyun membuat Yoona tersadar dari lamunannya.

"Saya? Kenapa memang..nya?"

"Kau sempat mendapat lemparan benda-benda tadi."

"Ahh.. Benar. Saya baik-baik saja. Itu pula berkat dokter." Lanjut Yoona. "A-apa dokter juga baik-baik saja? Dokter juga sempat terkena.." Kata Yoona lagi merasa tidak enak.

"Aku seorang dokter. Tentu aku baik-baik saja."

"Meskipun begitu, dokter tetaplah manusia biasa." Balas Yoona terkekeh.

Gurauan-gurauan kecil itu sedikit demi sedikit mencairkan suasana canggung di antara mereka.

Baekhyun mengulurkan tangannya membuat Yoona yang sedari tadi hanya menatap meja transparan mulai mengangkat kepalanya dan menatap Baekhyun bingung.

"Aku.. Byun Baekhyun." Baekhyun tiba-tiba memperkenalkan dirinya sendiri.

Yoona tersenyum dan menerima jabatan tangan Baekhyun. "Im Yoona. Senang berkenalan denganmu dokter Byun."

"Kurasa kita sudah resmi menjadi teman. Jadi, jangan terlalu formal denganku. Cukup panggil Baekhyun." Kata Baekhyun melepaskan jabatan antara mereka.

"Ne."

"Ahh.. aku hampir lupa." Baekhyun mengambil sesuatu di saku celananya. "Apa gelang ini milikmu?" Baekhyun menunjukkan gelang dengan liontin berbentuk rusa.

Raut wajah Yoona seketika berubah melihat gelang di tangan Baekhyun. Ia memegang pergelangan tangan kirinya, ia baru menyadari bahwa gelang yang selalu ia pakai tidak ada di tempatnya.

"Benar. i-itu milikku." Yoona mengambil gelang di tangan Baekhyun.

"Sepertinya gelang itu begitu berharga bagimu." Kata Baekhyun melihat Yoona yang begitu antusias menatap gelangnya.

Only UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang