Dua Puluh Sembilan

302 54 16
                                    

Selamat membaca 😊
Detik-detik menuju part terakhir.

***

@jinyjeny Junoooo km manis bgt sm pacar km. Sumpah aku iri. Semoga dia cepat ketemu.
@deyfeyey Kalau aku punya info, hadiahnya bisa cium km ya, Jun?
@Nayyy Aku pernah sewa mobil di elang merah. Agak mahal tp bagus pelayanannya.
@sweetappl Elang merah nama organisasi bukan sih?
@Bezzlovejuno aaaaakk yg jahatin pacarnya Juno keterlaluan!!!

Puluhan direct message memenuhi media sosial Juno. Atas izin si pemilik, Tama terus meneliti setiap informasi yang masuk di sana meskipun beberapa juga hanya berisi pesan-pesan aneh yang tidak berguna apalagi membantu.

"Tam, kita nggak bisa nunggu lebih lama lagi. Bisa sampai besok kalau kamu neliti dm itu," keluh Rizal. Lelaki itu masih terus diserang panik.

"Cattleya pernah menangkap seorang penguntit berkat petunjuk dari media sosial. Jadi, saya yakin ini pasti berguna," kata Juno.

"Minta anggota IT lain untuk bantu kamu, Tam." Joan memberikan perintah.

"Baik, Pak."

Sementara Tama menghubungi rekannya dan berbicara melalu telepon kantor, ponsel Joan berdering, menampakkan nama Alex sebagai penelepon. Suasana seketika makin tegang. Semua orang tentu saja berharap ada laporan positif dari Alex yang saat ini bersama Rangga.

"Iya, Lex?" ucap Joan setelah mengaktifkan mode loud speaker.

"..."

Semua orang mendesah frustasi mendengar penuturan itu. Rizal bahkan semakin gelisah dan terus mondar-mandir tanpa tujuan.

"Ada satu dm yang mengatakan kalau dia pernah menginap di penginapan elang merah. Lokasinya di daerah Jawa Tengah," kata Tama tiba-tiba.

"Ada hubungan penginapan itu dengan Freddy atau keluarganya?" tanya Joan.

"Tidak. Tapi lambang kepala elangnya mirip sekali dengan lambang ESS."

"Hubungi cabang NSSS di Jawa Tengah. Minta mereka teliti lebih lanjut sekarang juga."

"Sudah, Pak. Tinggal menunggu jawaban," kata Tama.

Seketika suasana hening. Semua orang sibuk dengan pemikiran masing-masing. Ingin membantu, Juno pun membuka juga laman media sosialnya sendiri.

Setelah beberapa saat menggulir tampilan layar ponselnya, mata Juno terfokus pada sebuah notifikasi sebutan pada unggahan insta story seseorang.

Gue kerja di rental mobil elang merah kalau kasih info ke @Herjunoadi, gue dapet apa ya?

Kata-kata itu ditulis tepat di bawah sebuah swafoto perempuan yang berlatar mobil yang terparkir dengan lambang  kepala elang merah tergantung pada dinding sebelahnya.

"Tam, coba teliti akun @sayasanticahya. Dia kerja di rental mobil Freddy," kata Juno.

Tama mengangguk. Jarinya langsung bergerak cepat di atas laptop.

"Terkonfirmasi," ucapnya setelah beberapa saat.

***

Rangga benar-benar bingung. Ekspresinya tidak menunjukkan hal lain selain khawatir dan takut. Dia sudah pernah kehilangan seseorang yang dia cintai hingga hidupnya hampa. Sekarang, di saat semua mulai tertata, dia tidak mau kehilangan lagi.

Sekalipun Cattleya belum tentu mau bersanding dengannya, tapi percayalah, perpisahan karena kematian itu jauh lebih menyakitkan jika dibandingkan dengan sekadar cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Deal with Mr. Celebrity (Tersedia dalam Bentuk Buku dan PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang