Enam

477 79 29
                                    

Akhirnya bisa update setelah seminggu lebih😭

Selamat membaca yaa 😊❤️

***

Juno tetap berusaha untuk profesional meskipun dirinya merasa konsentrasinya terpecah sejak dia mulai menyanyikan lagunya di atas panggung. Matanya terus tertuju pada Cattleya yang sedang berdiri di lingkaran terluar dari kerumunan penonton. Gadis itu sedang bersama Rangga. Laki-laki yang entah mengapa membuat perasaan Juno tidak baik sejak pertama melihatnya.

"Thank you, semuanya. Have a wonderful day." Juno akhirnya menutup performanya di panggung setelah menyanyikan dua buah lagu, the Light of My Life dan Sebatas Kawan. Dia pun turun setelah melayangkan blow kiss pada penonton hingga mayoritas dari mereka yang merupakan kaum hawa, berteriak histeris.

"Habis ini jadwal kamu ketemu Marvelo," ucap Metta saat Juno sudah kembali masuk ke dalam ruangan tempatnya bersiap tadi. Juno mengangguk sambil meneguk air minum.

"Tapi kita makan siang dulu, kan?" Tanyanya sambil menutup botol.

"Laper ye habis nyanyi? Tapi nggak keburu deh, Jun. Beli fast food drive thru aja ya?"

"Hmm." Hanya itu yang keluar dari mulut Juno. Laki-laki itu lebih memilih memainkan ponselnya sambil menunggu Metta membereskan barang.

"Bang Dion udah balik?" Tanya Juno sambil memasukkan ponsel ke dalam saku.

"Udah tadi langsung balik dia. Banyak yang harus dia urus katanya."

Suara pintu ruangan terbuka. Sosok Cattleya muncul. Sesaat matanya bertemu dengan mata Juno yang terlihat sinis.

"Yuk," ajak Metta. "Kita ke tempat
Youtuber Marvelo Alexander, Le." Metta pun berjalan dulu seperti biasa. Perempuan itu memang gesit sekali seolah tidak ada lelah padahal tas jinjing bawaannya berisi barang-barang Juno yang tidak enteng.

"Lain kali kalau aku sudah turun dari panggung, kamu langsung susul aku ke ruangan bukan malah ngobrol sama orang dan bikin aku nunggu." Juno berucap sinis saat Cattleya hendak mengekori langkah Metta. Lelaki itu bahkan membuat Cattleya menatap bingung.

"Posisi kamu bodyguard aku, jadi kamu harus ada di samping aku! Jangan jauh-jauh!" tegas Juno kemudian melenggang pergi.

Cattleya hanya menghela napas. Sepertinya lelaki itu kerasukan setan panggung. Dia tiba-tiba saja berubah sinis seperti perempuan hendak datang bulan. Dan tadi, apa dia bilang? Mengobrol? Apa dia sedang membahas Rangga yang berdiri di sebelah Cattleya saat Juno menyanyi tadi? Rasanya sejak melihat lelaki itu, Juno memang berubah sensitif. Dasar alay bin aneh.

Jika bukan demi gaji yang akan dia gunakan untuk membayar kuliah dan tabungan pendidikan Kaira, rasanya Cattleya lebih memilih mengawal ibu-ibu bawel pulang ambil uang ratusan juta di bank. Pekerjaan praktis, selesai kurang dari sehari. Sayang, gajinya tidak ada apa-apanya dibandingkan mengekori Herjuno Adi seharian.

"Leya di depan apa di belakang sama Juno?" Tanya Metta saat mereka hendak masuk mobil.

"Depan aja deh. Aku ...."

"Apa ucapan aku tadi kurang jelas, Cattleya?" Juno menginterupsi masih dengan nada sinis. "Kamu di samping aku. Nggak jauh-jauh." Juno langsung masuk mobil dan menutup pintu dengan kasar setelah mengatakannya.

Sementara Metta yang sudah memegang handle pintu mobil belakang, menatap heran, mendengar ucapan aneh dari mulut artisnya itu. Selanjutnya dia mengangkat kedua bahunya, menoleh pada Cattleya yang berada di dekatnya, meminta penjelasan. Cattleya hanya menggeleng clueless kemudian bertukar posisi dengan Metta, menuruti kemauan Juno untuk duduk di sampingnya.

Deal with Mr. Celebrity (Tersedia dalam Bentuk Buku dan PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang