Selamat membaca 😊
Akan ada adegan kekerasan pada part ini. Segala perbuatan tidak terpuji, tidak untuk ditiru.
***
"Cattleya Jelita. Saya bahkan sudah tahu apa yang ada di balik pakaianmu."
Cattleya tersentak kaget saat mendengar kalimat menjijikkan keluar dari mulut lelaki itu. Tubuhnya bergetar.
"Si--siapa kamu?" Sial! Cattleya berusaha tetap kuat dan bersikap defensif seperti biasa, tetapi gagal.
Freddy tertawa. "Oh, saya lupa. Malam itu, saya menutup mata kamu."
Freddy melangkah mendekati Cattleya yang secara otomatis, membuat Cattleya bergerak mundur.
"Bagaimana kalau kita mengulang apa yang terjadi malam itu? Jujur saja, saya waktu itu belum sepenuhnya puas. Ingin bermain lagi tapi pahlawan kesiangan kamu, Rangga, malah datang."
Freddy berdecak. "Untung teman, kalau tidak, sudah saya bereskan juga dia karena menggangu kesenangan saya."
Cattleya menegang. Entah apa yang dia rasakan sekarang. Takut karena Freddy mengungkit kejadian kelam itu dan kemungkinan bisa bertindak gila lagi sekarang, atau justru sedih dan merasa bersalah karena kenyataan bahwa Rangga adalah penyelamatnya semakin dipertegas.
"Kamu makin cantik, Cattleya. Sudah jadi wanita dewasa, bukan bocah yang belum berpengalaman. Aah ... Pasti lebih menantang untuk mengulang itu lagi sekarang. Apa sudah ada yang menyentuhmu lagi setelah kejadian itu?" Freddy makin melangkah maju. Sementara Cattleya, posisinya terdesak karena tubuhnya membentur meja.
"Tutup mulut Anda! Saya tidak kenal Anda! Jangan bicara hal-hal menjijikkan!" ucap Cattleya dengan mata memerah. Dia
"Ayolah, Cattleya! Jangan terlalu tegang. Saya lebih tertarik untuk akrab denganmu."
Tangan Freddy mulai bergerak. Dia nyaris menyentuh pipi Cattleya, tetapi gadis itu mencekalnya.
"Apa mau Anda?"
Freddy terkikik. "Sial! Sentuhan tangan kamu membuat saya seperti tersengat listrik."
Cattleya mengetatkan cekalannya. Bahkan, kuku-kukunya mulai menancap di kulit Freddy.
"Wow! Saya suka sisi liar kamu. Semakin kamu brutal, semakin menarik, Sayang."
Dengan gerakan cepat, Cattleya menarik tangan Freddy, memelintirnya ke belakang. "Shut up your fucking mouth! Katakan Anda siapa, dan mau Anda apa!"
Freddy terkikik. "Bagaimana kalau kita tanya ayah kamu? Ayah kandung kamu." Mendengar kata ayah kandung, Cattleya langsung terhenyak. Lelaki menjijikkan ini ada hubungan dengan Rizal?
Kegamangan Cattleya membuat cekalannya pada Freddy melonggar. Lelaki itu membalikkan keadaan dan kini, Cattleya tertahan di pelukannya.
"Oh my God! Bau tubuh yang menggairahkan," gumamnya sambil memejamkan mata.
"Lepas!" Cattleya meronta. Dia mendorong Freddy sekuat tenaga hingga lelaki itu terhuyung ke belakang. Secepat mungkin, Cattleya berbalik dengan setengah berlari menuju pintu.
Namun, pergerakannya kalah dengan langkah lebar Freddy yang sudah bangkit dan mendekat.
Cattleya menyikut ke samping, mengenai rahang Freddy tepat saat lelaki itu menyentuh bahunya.
Sambil memegangi rahangnya yang ngilu, Freddy kembali mendekati Cattleya yang sudah menyentuh handle pintu.
"Kamu tidak akan kemana-mana, Cattleya!" Rambut kuncir kuda Cattleya ditarik kebelakang hingga gadis itu nyaris terjungkal. Freddy mencengkeramnya. "Saya tidak suka menyakiti sesuatu yang saya senangi tapi kamu membuat saya terpaksa!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Deal with Mr. Celebrity (Tersedia dalam Bentuk Buku dan PDF)
Fiksi UmumTersedia dalam bentuk PDF dan novel cetak dengan ekstra part lengkap. Herjuno Pramudya Adi-- posisinya sebagai putra dari pasangan artis senior tidak serta-merta membuat kehidupannya menjadi mudah. Tekanan untuk menjaga ketenaran dan nama baik, memb...