Selamat membaca 😊❤️
***
Cattleya menyajikan ikan sarden kalengan yang sudah dia masak lagi, di atas meja. Selanjutnya, dia bergerak mengambil nasi, sepotong ikan sarden tadi, dan mulai menyendok setelah duduk.
"Kakak masak?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Kaira yang baru saja selesai mandi. Dia pun duduk di kursi yang berseberangan dengan Cattleya.
"Enak nggak?" Tanyanya sambil menyendok sarden hasil masakan Cattleya.
"Bisa dimakan kok. Tenang aja. Kamu nggak akan mati makan ini."
Kaira meringis. Kemudian menyicipi sarden itu. Bukan apa-apa. Cattleya memang cantik. Bahkan Kaira selalu iri dengan wajah Cattleya yang lebih cantik darinya dan terlihat tidak mirip dengannya. Cattleya juga punya otak cemerlang. Buktinya, mereka berdua bisa bertahan hidup dan bersekolah, tentunya hasil dari Cattleya yang entah bagaimana idenya bisa menghasilkan uang.
Seolah semua hal bisa Cattleya lakukan kecuali satu hal, memasak. Kaira bahkan sampai heran, bagaimana bisa Cattleya lebih ahli memegang senjata daripada spatula. Entahlah, makanan yang Cattleya masak selalu saja aneh. Ya, manusia memang tak ada yang sempurna. Contohnya Cattleya.
"Kak."
"Hmm?" Cattleya melirik acuh sambil tetap mengunyah. Dia sudah bisa memprediksi jika Kaira akan mencela masakannya.
"Ini sarden udah ada bumbunya loh di kaleng. Nggak dikasih apa-apa juga udah enak, cukup diangetin."
"Iya, terus?"
"Kenapa rasanya jadi gini? Rusak parah! Kakak tambahin apa sih? Sianida? Remahan peluru? Darah manusia?"
"Tinggal makan aja bawel! Nggak mau ya udah."
Kaira mengerucutkan bibirnya. Dia jadi bimbang sendiri harus makan atau tidak. Lapar sih lapar, tapi lidah tidak bisa berbohong.
"Ye, malah cemberut. Itu mata kamu kenapa bengkak? Habis nangis? Nangisin siapa?"
Kaira terenyak. Dia tidak menduga Cattleya akan tahu jika matanya bengkak. "Nangisin bebeb Juno."
"Apa?" Cattleya tersedak. Dia terbatuk hingga wajahnya memerah. "Ngapain kamu nangisin dia?" Tanya Cattleya setelah meneguk air minum.
"Aku bayangin kalau sampai itu cewek gila nyakitin bebeb Juno. Bebebku nanti terluka, kan kasihan."
"Lebay kamu!" Cattleya memasang ekspresi geli bercampur jijik.
"Eh, tapi aku bangga banget. Soalnya yang nyelamatin bebeb Juno adalah kakakku!" Kaira bersorak girang.
"Biasa aja." Cattleya menyudahi makannya. Kaira yang super cerewet, membuatnya kenyang seketika.
Respon dari Cattleya membuat ekspresi Kaira yang bersemangat, seketika luntur. Gadis remaja itu cemberut. "Tapi gosip yang beredar itu, nggak bener kan, Kak?"
Cattleya mengendikkan bahu sambil meletakkan piring bekas makanan di tempat cuci. "Menurut kamu gimana? Juno tertarik sama aku?" Tanya Cattleya balik. Dia berucap sambil berlalu menuju kamar.
"Ya enggaklah. Kakak kan aneh, dekil, jarang dandan, nggak bisa masak, galak." Kaira menjawab dengan setengah berteriak.
"Itu, kamu tahu jawabannya." Cattleya kembali keluar kamar dengan tas selempang di bahu kanannya.
"Kakak mau ke mana? Kan disuruh cuti sama bebeb."
"Ada urusan," jawab Cattleya sambil memakai sepatu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Deal with Mr. Celebrity (Tersedia dalam Bentuk Buku dan PDF)
General FictionTersedia dalam bentuk PDF dan novel cetak dengan ekstra part lengkap. Herjuno Pramudya Adi-- posisinya sebagai putra dari pasangan artis senior tidak serta-merta membuat kehidupannya menjadi mudah. Tekanan untuk menjaga ketenaran dan nama baik, memb...