Dua

664 94 28
                                    

Selamat membaca 😊❤️

***

"Kamu mau bikin Kakak kehilangan pekerjaan? Kalau Kakak dipecat, kamu mau sekolah pakai duit siapa, hah?"

Cattleya mengusap wajahnya kasar. Dia tidak habis pikir dengan kelakuan adiknya. Bisa-bisanya anak kelas sebelas SMA itu mengikutinya bekerja karena dia tahu Cattleya bekerja dengan idolanya sekarang.

"Iih Kakak! Aku kan cuma mau ketemu sama bebeb Juno. Makanya aku ikuti Kakak berangkat kerja tadi."

"Nggak, Kaira, nggak!" Tolak Cattleya.

"Please, Kak! Mintain satu foto bareng dong. Satu aja, ya?"

"Nggak! Bikin malu aja!" Cattleya meninggikan suara. Semoga saja tidak ada yang mendengar perdebatannya dengan sang adik di tangga darurat ini

"Ayolah, Kak! Satu aja. Herjuno orangnya baik kok. Dia pasti mau. Ayolah, sekali jepret udah."

"Ngg--"

"Lebih dari sekali juga boleh." Suara itu memotong kalimat penolakan Cattleya.

"Herjuno!" Kaira memekik. Dia mengacuhkan kakaknya dan langsung melangkah mendekati Juno yang berdiri hanya berjarak sekitar lima anak tangga di atasnya.

"Ya Tuhan, aku nggak mimpi?" Kaira mengerjap sambil mengucek matanya. Gadis remaja itu bahkan menepuki pipinya sendiri. Melihat tingkah norak sang adik, Cattleya hanya menghela napas dan memutar bola matanya malas.

"Hai, namamu siapa?" Tanya Juno yang langsung mengusap puncak kepala Kaira. Tentu saja reaksi Kaira menggila karena perlakuan itu. Gadis itu memekik histeris. Di belakangnya, Cattleya geleng-geleng kepala menahan malu.

"Jawab, norak! Dia nanya siapa nama kamu!" Bentak Cattleya.

"Oh-- itu... Emm." Kaira mendadak lupa namanya sendiri karena gugup.

"Kaira!" Cattleya makin gemas dengan tingkah adiknya.

"Oh iya, namaku Kaira, Kaira Cantika."

Juno terkikik melihat tingkah Kaira. Dia mengacak puncak kepala gadis itu lagi dengan gemas. "Adiknya Cattleya?"

Kaira mengangguk sambil masih menatap Juni tanpa berkedip. Jantungnya jumpalitan. Dia tidak menyangka manusia ganteng nan rupawan ini nyata berdiri di hadapannya.

"Maaf, Pak Juno. Dia ...."

"Yuk! Katanya Kaira mau foto sama Saya." Juno sengaja memotong kalimat Cattleya, membuatnya seolah diabaikan.

"Boleh?" Kaira tersenyum lebar.

"Boleh dong. Sini!" Juno pun merangkul bahu Kaira dan membiarkan gadis itu mengarahkan kamera depan ponselnya.

"Kakak, fotoin biar bagus! Pakai kamera depan jelek," rajuk Kaira sambil memberikan ponselnya pada Cattleya.

Cattleya menghela napas. Demi apa dia mau-maunya jadi tukang foto dua manusia alay ini. Kalau bukan karena Juno yang menggajinya sekarang, sudah sejak tadi Cattleya hengkang dari tempat ini.

"Sudah. Puas kamu sekarang?" Cattleya mengembalikan ponsel Kaira setelah mendapatkan beberapa jepretan. Kaira hanya menjawab dengan cengar-cengir.

"Pulang sana!"

"Iya, iya, Kak."

"Kakak kamu galak ya, Kai?" Mendengar pertanyaan itu, Cattleya melirik Juno tajam.

Kaira mengangguk. "Banget."

"Pulang, Kai. Pak Juno sib--"

"Memangnya Saya sudah tua ya, Kai?" Juno kembali sengaja memotong ucapan Cattleya.

Deal with Mr. Celebrity (Tersedia dalam Bentuk Buku dan PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang