30. Aksa gua ikhlas

679 100 17
                                    

Ost rekomendasi.

|i'm missing you~ ost true beauty|

Rekomendasi parah sih, sedih juga lagunya

o0o

Deva tersenyum kecil ketika melihat Agni masuk ke kamar. "Apa kabar kak?" Agni berjalan ke arah Deva lalu memeluk cewek itu erat.

"Baik, kamu dari mana?"

"Abis les kak," jawab Agni lalu berjalan ke arah lemari memasukkan Hoodie yang ia gunakan.

"Kakak nginap kan?" Tanya Agni memastikan. Deva mengangguk, awal janji mereka ke sini, mereka tidak menginap. Tapi karena paksaan om Broto jadi akhirnya mereka menginap.

Papa mamanya ada di kamar tamu, sedangkan dirinya harus menumpang tidur di kamar Agni. "Ntar malam ada pasar malam lo kak, kita pergi yuk," ajak Agni sambil mengambil handuk di sudut kamarnya.

"Boleh, kamu mandi sana ini mau Maghrib." Deva menolak punggung Agni agar masuk ke dalam kamar mandi.

Deva menghela nafasnya. Ia kini duduk di jendela kamar Agni, mengarah langsung ke kolam pancing Om Broto. Sepertinya sulit sekali bernafas untuk saat ini. Belum lagi, ia tidak bisa membalas pesan Aksa.

Padahal cowok itu hanya bertanya apakah sudah sampai, tapi rasanya Deva tidak sanggup membalasnya. Kejadian tadi masih terngiang-ngiang. Belum lagi, jika ternyata papanya punya rencana dibalik rencana.

Deva tidak yakin papanya hanya meminjam uang kesini. Bisa saja meminjam uang itu adalah keperluan ke dua. Bisa saja papanya punya rencana yang lebih besar bersama Om Broto. Ntahlah, Deva tidak tau pasti.

"Oh ya kak?" Agni keluar dari kamar mandi lalu menghampiri lemarinya.

"Apa?" Tanya Deva pelan.

"Kakak punya pacar ya?" Goda Agni sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Tau dari mana kamu?"

"Tadi Tante Kirana yang ngomong di bawah," ucap Agni sambil.

Deva tersenyum kecil. Ia melihat ke arah handphonenya yang sedari tadi mati. "Enak nggak sih kak?" Tanya Agni lalu duduk di kasur yang berhadapan dengan Deva.

"Apanya?"

"Ya pacaran, enak nggak sih?" Sungut Agni kecil

Deva terkekeh. Ia melihat lagi ke arah HP-nya. "Ya gitu, nggak semuanya itu enak."

"Jadi jawabannya? Enak apa kagak?"

Deva menggeleng. "Saat kamu pacaran, kamu pasti ngerasainnya kok. Tapi sekarang jangan dulu," ucap Deva kecil.

"Kakak ada masalah?" Tanya Agni pelan. Sedari tadi ia melihat Deva yang menghela nafas berkali-kali, seakan cewek itu benar-benar lelah. Padahal kata Mamanya, Deva sudah lama sekali di kamar.

"Nggak kok. Kenapa?"

Agni menggeleng. "Jelas kak. Kakak capek atau apa? Atau mau aku tinggal sendiri, mau istirahat lagi mungkin?"

Agni berdiri siap pergi dari sana. "No! Aku nggak papa. Cuma kepikiran sesuatu."

Agni mengangguk. Ia kembali duduk lalu berbaring di atas kasur. Diam-diam matanya menatap Deva yang duduk termenung di tepi jendela. Lagi dan lagi cewek itu menghela nafas dan melihat handphonenya.

🎱🎱🎱🎱

Deva berjalan pelan di samping Agni yang menggenggam belanjaan mereka di pasar malam ini. "Mau beli apa lagi?" Tanya Deva pelan ketika melihat Agni menatap lapak-lapak penjual dengan senyum kecilnya.

AKSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang