Ost rekomendasi untuk part ini
|Future~~red Velvet, ost start up.|
Ada yang nonton dramanya, enak banget Wee.
o0o
Deva menghela nafas ketika bus yang membawa mereka pulang sudah berjalan melewati jalanan. Bagi Deva, dua hari dua malam di hutan puncak membuatnya bahagia. Tapi mengingat malam pertama mereka di hutan dan sikap Olaf pada malam itu membuat Deva memikirkannya sampai sekarang.
Duduk di sebelah Ayu yang sedang mengunyah keripik, Deva melihat ke depan. Di sana Aksa dan Olaf duduk satu bangku. Terlihat dekat saat mereka hanyut dalam obrolan. Bukan hal yang langka memang, melihat teman cowok kelasnya mengobrol dengan sesamanya.
Tapi ntah kenapa, Deva merasa takut. "Mereka kapan dekatnya?" Gumam Deva pelan masih menatap kedua cowok itu.
"Aksa sama Olaf? Udah lama kali," balas Ayu balik memandang objek yang Deva tatap.
"Lo udah berapa tahun sih nggak keluar gua, itu aja nggak tau." Sentak Ayu sambil melanjutkan makan keripiknya, tidak lupa earphone di kedua telinga cewek itu.
Deva diam, sebenarnya ia tau. Aksa dan Olaf memang satu ekskul, futsal. Tapi yang Deva heran adalah, kenapa sekarang ia malah memperhatikan hal-hal kecil di sekitar Aksa. Dulu, Deva tidak pernah peduli dengan ini, serius.
Tepat saat matahari tenggelam dan jam menunjukkan pukul tengah delapan malam. Bus yang mereka tumpangi, berhenti dengan selamat di dalam sekolah. Deva keluar setelah memastikan tidak ada yang ketinggalan di dalam bus.
Setelah langkah kakinya melangkah keluar ia malah dibuat heran dengan suasana yang ramai di depan gerbang sekolah. "Ada apaan tuh?" Tanya Ayu di sampingnya.
Deva menggeleng, "kayak ada artis aja," ucapnya sambil terkekeh.
Tapi tidak berlangsung lama, Deva malah melihat teman-temannya berlari ke arah gerbang seperti mengejar sesuatu. "Ayok ah ikutan." Ayu langsung menarik tangan Deva.
"Ayu gue mau pulang," ucap Deva menolak.
"Kan mau ke gerbang juga, nggak apa-apa ayuk."
Sampai di depan kerumunan Deva malah terdiam. Olaf ulang tahun?
Deva melihat cowok itu berjalan ke tengah kerumunan, lampu flash kamera reporter memotret dengan lincah. Menyoroti Olaf yang berjalan ke arah seorang wanita di tengah kerumunan.
Meniup lilin yang di genggaman wanita itu, Olaf lalu memeluknya. "Itu mamanya?" Tanya Deva pelan.
"Iya, lo nggak tau! Benar-benar keluar dari gua lo ya." Lagi, Ayu kembali heran dengan tingkahnya.
Deva diam, ia memperhatikan setiap gerakan Olaf dan wanita itu disana. Sampai sesi tanya jawab di ramainya kerumunan. Tapi tunggu, Deva melihat cowok itu tersenyum ke arahnya. Apa-apaan!
Deva melihat ke kanan, ke kiri dan belakang. Benar, cowok itu tersenyum ke arahnya. Deva menggeleng, keluar dari kerumunan tanpa pamit pada Ayu. Cowok itu kenapa sih!!
"Deva!" Apalagi!!!!
Deva berbalik kali ini Aksa tersenyum ke arahnya. Cowok itu masih setia memakai Hoodie hitam pemberiannya lusa kemarin. "Aksa," raut wajah Deva yang tadi ingin marah kini tersenyum kecil.
"Mau pulang?"
Deva langsung mengangguk. "Ayo bareng, gue kebetulan ninggalin motor kok di sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA [ON GOING]
Genç Kurgu~Pacaran 3 tahun terus putus memanglah epic. Tapi pernah nggak sih lo! pacaran tiga tahun tapi nggak pernah kenalan, padahal satu kelas~ ini lah cerita Adeva, tentang hubungannya dengan teman sekelasnya. mereka tidak pernah kenalan dengan embel-embe...