MDSG part 31

34.6K 2.1K 115
                                    

Karena aku sayang kalian....Tadaaaa!!

Double up


Enjoy the reading good people!

🌸🌸🌸

Sorot mata Pricil menatap tajam dua gadis di hadapannya. Sementara yang ditatap hanya memasang muka menyengir tanpa dosa."Untung sayang. Kalo gak, udah gue depak lu berdua dari sini!"

"Iye iye, maaf. Lagian mana kita berdua tau kalau Seyhan nginap di sini, ya gak Jen?" kata Brigitta sedikit menyesal.

"Iya Sil, sori. Btw, kenapa sih beberapa hari ini lo susah banget dihubungin? Kita berdua khawatir banget sama lo," tanya Jenita.

"Hp gue hilang,"

"Kok bisa?"

Pricil menghela napasnya pelan, ragu ingin bercerita sekarang pada dua sahabatnya,"long story, girls. Sori, gue belom bisa cerita ke kalian sekarang."

"Ck! Ada apaan sih? Gue jadi penasaran, beb." desak Brigitta yang langsung dihadiahi tabok-kan manis dari Pricil.

"Ya nanti gue cerita, belom sekarang ibu Brigitta yang terhormat!"

"Gapapa kok, Sil. Tapi lo janji bakal cerita ke kita berdua ye," kata Jenita memaklumi. Tidak ingin mendesak sahabatnya itu untuk berbagi cerita sekarang.

"Iya gue janji. Nah, kebetulan kalian berdua datang, gue minta lagi dong kontak kalian sekalian nomor kontak ibu gue,"

"Brigitta aja, hape gue lowbat, Sil," ucap Jenita sambil memperlihatkan layar ponselnya yang hanya menampilkan layar hitam.

"Sini Ta mulai dari kontak ibu gue dulu," Pricil mengeluarkan handphone baru miliknya yang dibelikan Daniel dari dalam kantong celana piamanya.

Mata Brigitta membelalak sempurna saat pandangannya tertuju pada handphone baru milik Pricil."DEMI AP---" buru-buru Pricil membekap mulut Brigitta yang hendak berteriak histeris.

"Nih anak bener-bener! Udah dibilangin jangan berisik!" desis Pricil.

"Ng....hiya hiya...hepas huwu (iya-iya lepas dulu)" kata Brigitta menepuk-nepuk tangan Pricil yang menempel rapat dibibirnya.

"Demi apa, Sil. Itu iPhone 12 keluaran terbaru...woah sumpah....pasti calon laki lo yang beliin buat lo kan?"cerca Brigitta. Pricil memutar bola matanya malas.

"Bodo amat! Udah cepetan siniin nomor ibu gue terus punya kalian!" desak Pricil tidak peduli pendapat sahabatnya itu terhadap ponsel barunya.

"Ck! Gak asik lo!" Brigitta berdecak sebal, tapi pada akhirnya memberikan apa yang Pricil minta, sambil menggerutu.

Setelah berhasil mengusir dua sahabat kecenya itu, Pricil mencoba untuk menghubungi ibunya yang ada di kampung, berharap siapa tau ibunya belum tidur.

Pricil segera menekan nomor kontak ibunya lalu menunggu beberapa saat.

"Halo, selamat malam. Ini siapa ya?"

"Halo, malam. Ini Pricil, bu"

"Nduk! Ini kamu, nak? Ya ampun, ibu kirain sopo?" sahut Rima sedikit berteriak diseberang sana sambil mengusap-usap dadanya.

"Hayo sopo? Hehe....maafin Pricil ya bu, baru bisa telepon sekarang, soalnya ponsel lama Pricil hilang," kata Pricil tidak enak hati.

Rima menghela napas. Pantas saja putrinya itu susah dihubungi.

Mr Duren And Silent Girl - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang