MDSG part 4

53.2K 3.5K 809
                                    

_____________________
Don't be siders
Plagiats jauh-jauh!!
_____________________

Hola good people!

Terima kasih banget buat kalian yang masih tetap stay tune dengan cerita ini

Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Voment kalian adalah obat penyemangat buat mimin

Happy reading!

🌸🌸🌸

"Granny!!" seru riang bocah laki-laki berumur 6 tahun itu, sambil berlari dengan kaki kecilnya masuk ke dalam sebuah ruang inap VIP rumah sakit

Dibelakangnya mengikuti Daniel yang tersenyum kecil melihat tingkah putranya yang kelihatan sangat antusias sekali bertemu granny-nya. 

Begitu masuk, pria itu langsung disambut senyum keibuan oleh seorang wanita paruh baya yang sedang duduk diatas kasur dengan selang infus terpasang di tangan kirinya. Disamping wanita itu juga ada seorang pria paruh baya yang duduk disampingnya.

Meski diusianya yang sudah tidak lagi muda, namun dimata Daniel, sang mama tetaplah cantik. 

"halo cucu grandpa. Come on boy!" panggil seorang pria paruh baya pada Seyhan seraya menepuk-nepuk pahanya, menanti memangku cucu tersayangnya itu.

"Grandpaaa, grannyy!!" pekik Seyhan kemudian bergegas menuju kepangkuan grandpa-nya.

"Ma, Pa sori aku telat," kata Daniel yang saat ini mengambil duduk dipinggiran tempat tidur.

Mariana, sang mama hanya tersenyum seraya menggelengkan kepalanya. Wanita paruh baya itu membawa sebelah tangannya untuk menyentuh pipi putranya yang nampak kentara kelelahan.

"Tidak apa-apa sayang, mama mengerti akhir-akhir kau sangat sibuk," ucap Mariana.

Daniel ikut mengengam tangan sang mama yang menempel diwajahnya.
"thanks ma,"

"Grandpa mau granny!"pinta Seyhan pada grandpa-nya. Bocah imut itu ingin duduk diatas kasur bersama dengan granny-nya.

Relfeks Marcus, papanya Daniel, langsung mengangkat tubuh Seyhan dari pangkuannya berpindah, mendudukkannya diatas kasur dekat istrinya.

"Kangen granny," 

Mau tak mau ketiga orang dewasa yang melihat tingkah anak kecil itu secara spontan kompak terkekeh bersama.

"iya granny juga kangen cucu granny yang tampan ini," kata Mariana sambil mencubit gemas kedua pipi gembul cucunya. Seyhan tersenyum seraya memperlihatkan deretan giginya yang putih cemerlang. 

Anak kecil itu balas memeluk erat-erat tubuh granny-nya.

"Kiddo jangan terlalu erat memeluk granny ya. Nanti luka granny tambah sakit," tegur Daniel pelan pada putranya untuk tidak terlalu memeluk erat mamanya yang baru saja selesai menjalani operasi transplantasi jantung enam hari yang lalu.

"sorry granny. Apa Seyhan terlalu erat memelukmu?" tanya Seyhan dengan wajah tak enak.

Mariana mengembangkan senyum hangatnya, lalu menggeleng,"granny baik-baik saja, sayang. Papamu saja yang terlalu melebih-lebihkan," ucapnya kemudian mendelik tajam ke arah putranya sebelum kembali memeluk Seyhan sembari mengusap-usap sayang puncak kepala anak kecil itu.

Tanpa sadar gerakan tangan Mariana yang mengusap-usap kepala Seyhan perlahan membuat si empunya terbuai dan tak lama berselang waktu anak kecil itu langsung tertidur dalam pelukan granny-nya.

Mr Duren And Silent Girl - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang