MDSG part 32

33.4K 2.3K 123
                                    

Enjoy the reading good people ❤

🌸🌸🌸

Suasana dalam ruang tengah itu terasa sangat mencekam .

Sebenarnya si Pricil saja yang merasa begitu. Maybe.....

Pricil menundukkan kepalanya sembari meremas kedua tangannya yang basah lantaran keringat. Jantungnya pun berpacu sangat cepat di dalam sana.

Gadis itu tidak menduga kalau orangtuanya akan datang hari ini juga. Padahal kemarin Rima berkata padanya akan datang ke Ibukota nanti lusa, sebelum H-1 acara wisudanya.

Makanya, Pricil terkejut bukan main dengan kehadiran keluarganya yang tiba-tiba udah nongol di apartemennya. Dan kebetulan sekali ada Daniel dan Seyhan yang selalu rutin datang makan malam di tempatnya. Lihat saja, raut wajahnya bak seorang pencuri yang kepergok habis mencuri ayam tetangga sebelah.
Dia panik sodara-sodara.

Pricil merasa masih waras untuk tidak terjun bebas dari lantai tiga, walaupun sebenarnya dalam hati kecilnya ia pengen sekali loncat sekarang juga saking paniknya minta ampun.

Pasalnya, bukan hanya Pricil saja yang dibuat syok. Kedua orang tua Pricil berserta adik-adinya pun dibuat syok dengan keberadaan Daniel dan Seyhan. Dan dalam pikiran masing-masing dari mereka bertanya-tanya 'siapakah gerangan dua orang yang mereka anggap asing itu, berada di dalam unit apartemen Pricil?'

Nah sekarang, disinilah Pricil. Duduk di ruang tengah di samping Daniel, berhadapan dengan kedua orang tuanya.

Situasi seperti ini mengingatkan Pricil pada sidang skripsinya dulu. Bedanya dulu ia disidang oleh para dosen penguji. Namun sekarang ia disidang oleh kedua orang tuanya lantaran kedapatan seorang pria di dalam apartemennya.

Pricil melirik takut-takut pada bapaknya. Jelas-jelas dulu Trisno pernah berpesan padanya untuk tidak mengijinkan laki-laki manapun masuk ke tempat tinggalnya.

Alamat siap-siap dicincang nih.....ya Lord.....batin Pricil.

Jika ada yang bertanya dimana si kecil Seyhan. Saat ini anak kecil itu sudah di 'aman' kan dan sedang bermain bersama dua adik laki-lakinya di dalam kamar.

Pricil juga tidak menyangka kalau Seyhan akan secepat itu akrab dengan dua adiknya.

"Sekarang katakan, anda ini siapa dan apa hubungan anda dengan putri saya?" tanya Trisno yang sedari tadi diam dengan suara tinggi membuat Pricil tersentak dari lamunannya. Rima pula yang duduk disampingnya ikutan kaget.

Mendengar intonasi tinggi suara bapaknya itu Pricil merasa jantungnya semakin dag dig dug duerr di dalam sana.

Padahal sebenarnya disini Daniel lah yang seharusnya gugup. Tapi nyatanya pria itu malah kelihatan bersikap biasa saja.

Pricil sampai heran dan jadi menebak-nebak apa yang sebenarnya ada dipikiran pria itu saat ini?

Pricil sedikit mendongakkan kepalanya menatap wajah tegas Bapaknya lalu beralih melirik Daniel yang duduk disampingnya. Ia juga menatap sang Ibu yang juga menatap Daniel dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Dah, dah...biar Ibu aja. Kalo sama Bapak pasti ngomongnya ngegas melulu!" ujar Rima.

"Biar Bapak aja bu-"

"Diem! Biar Ibuk yang ngomong!" tegas Rima tak terbantahkan yang dibalas dengusan dari Trisno.

Trisno yang termasuk dalam klub Suami-Takut-Istri seketika akan langsung dibuat tak berkutik kalau-kalau sang istri sudah mengeluarkan intonasi suara tegasnya yang khas tak terbantahkan seperti itu.

Mr Duren And Silent Girl - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang