_____________________
Don't be siders!!
Plagiats jauh-jauh!!!
_____________________Hola good people!
Terima kasih buat kalian yang masih tetep setia nungguin cerita ini.
Terima kasih banyak, lope u so much gaes!💙
Jangan lupa klik vote + commentnya juga ya gaes
Happy reading!
🌸🌸🌸
Pricil baru bisa menginjakkan kakinya di apartemennya pukul 22.30 WIB setelah gadis itu berhasil menidurkan Seyhan kembali.
Oh by the way, si tampan Daniel yang mengantarnya pulang. Tak lupa pria itu mengucapkan terima kasihnya karena telah berhasil membujuk Seyhan. Dan hal itu cukup mengejutkan Pricil atas sikap pria itu padanya.
Gadis bersurai hitam itu memutuskan untuk berendam air hangat untuk merilekskan tubuh serta menjernihkan pikirannya. Setelah apa yang ia alami seharian ini benar-benar membuat tenaga serta emosinya terbuang lumayan banyak.
Seusai mandi Pricil memakai piyamanya, naik ke atas kasur dan bersiap-siap untuk tidur.
Namun tiba-tiba dia jadi teringat akan kondisi Bapaknya yang ada di kampung. Ia jadi penasaran dan ingin memastikan sendiri keadaan beliau.
"Semoga ibu belum tidur," gumam Pricil sambil mengutak-atik handphone mencari nomor kontak Ibunya.
"Ya halo, nduk," sapa sang ibu dari seberang sana.
"Halo, selamat malam, Bu,"
"Kok belum tidur, nduk?"
"Hehe belum. Gimana keadaan bapak sekarang, Bu?"
"oh......semua baik kok, puji syukur pada Tuhan, nduk. Kemarin bapakmu sudah sembuh dan bisa kembali pulang ke rumah," Jelas Rima, sang ibu membuat gadis itu lega mendengarnya
Terima kasih Tuhan, terima kasih untuk kemurahanMu, batin Pricil mengucap syukur pada Tuhan.
"Syukurlah, Bu. Pricil lega mendengarnya,"
"Iya, nduk. Terima kasih juga buat bantuan dari kamu ya, nak," kata Rima tulus pada putrinya.
"Sama-sama, Bu. Aku kan ingin yang terbaik untuk kesembuhan Bapak, jadi lainkali kalau Ibu sama Bapak ada apa-apa langsung cepat hubungi Pricil, ya?"
Rima tertawa kecil di seberang sana,"iya nduk. Ibu paham. Terus nduk, bagaimana skripsinya, semuanya aman-lancar kan?"
"semua aman dan lancar kok bu. Sudah sampai bab 3, tinggal melanjutkan ke bab berikutnya,"
"Syukurlah, nduk. Ibu seneng dan turut bangga mendengarnya. Kamu yang semangat kuliahnya disana. Berusaha dan jangan lupa berdoa pada Tuhan. Ibu dan bapak disini juga selalu mendoakan kesuksesanmu," kata Rima memberi semangat pada putri kesayangannya itu.
"Terima kasih ya, Bu. Aku jadi kangen kalian deh," bisik Pricil lirih. Bohong kalau dia tidak merindukan keluarganya yang ada dikampung.
"Iya. Ibu, Bapak, Deo dan Dio, kami semua juga kangen sama kamu, nduk, nih mereka semua lagi denger pembicaraan kita lewat di telepon,"
"Ibu loudspeaker sambungan telfonnya ya?" tebak Pricil dan terdengar kikikan dari sang ibu.
"iya, nduk. Kata bapak, dia juga pengen denger suara putrinya yang cantik, begitu," canda Rima sambil terkekeh. Lalu tanpa sepengetahuan Pricil di seberang sana ponsel yang tadinya ada dalam genggaman Rima kini sudah berpindah tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Duren And Silent Girl - END
ChickLit⚠follow dulu akun ini sebelum baca⚠ _________________________________________ Pricillia adalah seorang gadis kutu buku yang memiliki sifat pendiam tapi berjiwa strong. Ia hanya akan menunjukkan keceriaannya pada keluarga dan kedua sahabatnya saja. S...