MDSG part 2

60.4K 4.2K 557
                                    

______________________

Don't be siders!Plagiats jauh-jauh!______________________

Hola good people!💙

Terima kasih banyak buat kalian yang sudah mampir ke sini

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya

Happy reading!

🌸🌸🌸

Selangkah demi selangkah sosok pria yang memakai jas biru navy itu semakin mendekat ke arahnya. Pricil refleks memejamkan kedua matanya seolah pria itu adalah makhluk astral yang menyeramkan.

"sinikan anakku!" kata pria itu dingin, meminta Pricil untuk memberikan anak laki-laki yang ada dalam gendongan gadis itu.

Pricil membuka matanya pelan lalu menunduk menatap anak kecil dalam buaiannya itu.

Ja-jadi anak ini, anaknya pria serem ini?? batin Pricil.

Anak kecil dalam gendongannya itu menolehkan kepalanya takut-takut, "da-daddy....." lirih anak itu sesegukan.

"hey, kiddo. Ayo sini sama daddy." Kata pria itu lembut pada anaknya. Pricil nyaris menganga mendengar nada lembut yang keluar dari bibir seksi pria itu.

Masih dengan mata berkaca-kaca anak kecil berpipi chubby tersebut segera merentangkan kedua tangannya meminta gendongan sang ayah. Pricil yang seakan mengerti pergerakan anak itu langsung saja menyerahkannya ke pelukan ayahnya.

Tanpa rasa berterima kasih sama sekali, pria itu langsung pergi meninggalkan Pricil yang menatapnya dengan tatapan cengo.

Pricil menatap punggung kekar yang kini mulai menjauh dengan tatapan tak percaya.

Demi semur jengkol, tuh orang songong banget gak tau terima kasih!! batin Pricil.

"Huh ya sudahlah, semoga saja ini terakhir kalinya gue ketemu orang kayak dia!" gumamnya  lalu membalikkan badannya dan kembali melanjutkan perjalanan menuju ke toko buku tempatnya bekerja sampingan.

Namun tanpa gadis itu sadari dari kejauhan sana anak laki-laki tadi menatap punggungnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Anak itu masih saja terus menatap punggung Pricil sampai sosok gadis itu hilang dari pandangannya.

"LAGI-LAGI TELAT! KEMARIN JUGA KAMU TELAT, KALAU BEGINI TERUS MAU GAJI KAMU SAYA POTONG, PRICILLIA??!" tegur wanita paruh baya bermata sipit itu pada Pricil yang barusaja sampai di toko buku miliknya.

Merasa sudah kebal dengan sifat beragam bosnya, termasuk sifat meledak-ledak wanita paruh baya itu, ia pun hanya memilih diam, menutup matanya menghilangkan rasa kesal dalam relung hatinya.

"Iya maafkan saya nyonya. Lainkali saya tidak akan terlambat lagi, saya berjanji." ucap Pricil.

"Ya sudah sana cepat bekerja, susun semua buku-buku yang baru saja masuk hari ini!" perintah nyonya Mien, si pemilik toko.

Dengan langkah gontai gadis berkacamata itu segera melaksanakan perintah dari bosnya.

"Kakak dimarahin nyonya lagi ya?" tanya seorang gadis muda, rekan kerja Pricil yang baru mulai bekerja minggu lalu.

"Hm," 

"Aelah kak, ngomong napa sih 'hm' doang!" gerutu gadis remaja bernama Tiara.

Pricil yang mendengarnya hanya bisa tersenyum tipi, geleng-geleng kepala melihat tingkah siswa kelas tiga SMA di sampingnya itu.

Mr Duren And Silent Girl - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang