MDSG part 8

44K 3K 274
                                    

____________________
Don't be siders!!
Plagiats jauh-jauh!!!
____________________

Hola good people!
Thanks for 1,1k viewers🎉

I'm so happy.
Tapi kembali lagi, aku tidak ada apa-apanya tanpa kalian❤💙💚

Makasih banget buat dukungan dari kalian semua ya gaes 😭❤

Happy reading!!

🌸🌸🌸

Flashback on

4 tahun lalu

Suara tangisan histeris memenuhi ruang IGD di salah satu rumah sakit umum malam itu.

Mariana tidak sanggup menahan sakit dalam relung hatinya melihat kondisi putra sulungnya terbaring di atas bangkar dengan kondisi yang kritis. Darah bercucuran serta luka lebam di mana-mana menghiasi wajah putranya.

Terlebih disamping bankar anak laki-lakinya, ada pula sang menantu yang juga kondisinya terlihat tidak kalah parah. Sadly, dua menit yang lalu menantunya itu baru saja menghembuskan napas terakhirnya.

Markus merasa hatinya diremas-remas melihat istrinya hancur. Ia tak menyangka kalau musibah kecelakaan tragis itu akan menimpa keluarga tercintanya.

Pria paruh baya itu memeluk bahu sang istri seraya meremasnya seakan memberi kekuatan meskipun ia sendiri juga butuh dikuatkan.

Disaat pasangan paruh baya itu sedang meratapi putra sulung dan menantu mereka, tiba-tiba saja pintu ruang IGD di dobrak kasar. Markus dan Mariana, serta para tim medis yang berjaga di situ tersentak kaget.

"DARELL!!"

Tampak pria bernetra coklat yang berdiri diambang pintu penampilannya sangat kacau, matanya juga memerah berkaca-kaca.

Detik di mana ia menerima informasi kecelakaan mobil yang menimpa saudara kandungnya dunia pria itu serasa runtuh.

Dengan langkah lebarnya ia cepat-cepat mendekati tempat sang kakak yang sedang terbaring tak berdaya dengan kondisi tubuh mengenaskan diatas bankar.

"Da-Daniel?" lirih Mariana.

"Bro, hei! Bangun, bro!" panggil Daniel sambil mengguncang bahu kakaknya.

"Daniel, sayang. Jangan lakukan itu....hiks......"

"aku mau membuat dia bangun, ma!" teriak Daniel.

"come on big bro! open your eyes!!"

Dan bagaikan sebuah mantra, detik berikutnya kelopak mata milik kakaknya terbuka perlahan.

"Darell!!" teriak ketiganya serempak.

"Da....ugh.....Dan....Daniel....." panggil suara lirih itu pada sang adik. Tangannya yang lemah sedikit terangkat seolah meminta untuk mendekat.

Daniel lebih mendekatkan diri lebih dekat lagi lalu menggengam erat tangan kakaknya yang dipenuhi darah.

"hei, bro......kamu harus kuat. Please demi Seyhan..."

Mr Duren And Silent Girl - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang