MDSG part 14

41.2K 2.8K 200
                                    

__________________________
DON'T BE SIDERS!!

PLAGIATS JAUH-JAUH!!!
__________________________

Mulmed : One Direction - Fireproof

____________________
Hola good people!

Terima kasih buat kalian yang masih stay tune dan dukung terus cerita ini. Lope u gaes so much

Seperti biasa, vote+comment+share cerita ini ke teman-teman kalian oke oke?

Happy Reading!

🌸🌸🌸

"Dia adalah mommy-ku, granny. Namanya mommy Pricil," ucapan Seyhan sukses membuat grandma-nya tercengung.

"Mo-mommy?" Mariana nyaris speechless mendengar ucapan cucu kesayangannya itu. Raut wajah tidak percaya sangat jelas sekali terpancar diwajahnya.

Lalu pandangannya beralih menatap Pricil yang berdiri tak jauh dari mereka.

Pricil yang merasa ditatap pun setengah mati berusaha menutupi rasa gugupnya.

"Ya, granny! Dia cantik, bukan?" celutuk Seyhan dengan wajah penuh binar sambil menunjuk ke arah Pricil. Kemudian anak kecil itu berjalan menghampiri Pricil lalu menarik tangan gadis itu untuk dikenalkannya pada Mariana.

"Mommy, kenalkan, dia adalah granny-ku,"

Pricil mendongak menatap ragu-ragu wanita paruh baya yang juga menatapnya intens."Se-selamat pagi, tante," sapanya setelah ia menyalim tangan Marina.

Mendapat perlakuan sopan dari Pricil, membuat Mariana tersentuh. Ia tak menyangka di jaman sekarang ini ternyata masih ada gadis yang sopan seperti Pricil.

"M-Perkenalkan, nama saya Pricillia Pratama, tante," ucap Pricil sedikit gagap. 

Mariana dengan senang hati menyambut uluran tangan Pricil kemudian menganggukkan kepalanya seraya tersenyum,"nama saya Mariana. Senang bertemu denganmu, Pricillia."

"Um, tante. Saya bisa jelaskan, sebenarnya saya disini adalah sebagai tutor belajar Seyhan. Jadi tadi itu-" Pricil mencoba menjelaskan situasi yang ada, namun dengan cepat Mariana menyelanya.

"Hm, tapi nampaknya kamu bukan hanya sekedar tutor bagi cucuku," tutur Mariana tersenyum penuh arti.

"Tapi-"

"Penjelasannya nanti saja. Kelihatannya cucuku sudah kelaparan, jadi sekarang lebih baik kamu temani dia sarapan dulu, bukan begitu, Seyhan?"

"Granny, mau ke mana?" 

"Granny mau pergi melihat daddy-mu dulu. Jadi Seyhan, sarapan dulu dengan mommy-mu, oke?" ujar Mariana pada cucunya. 

Sebelum wanita paruh baya itu pergi menuju kamar putranya, ia menatap Pricil sebentar sambil tersenyum simpul.

"Oke, granny." sahut Seyhan.

Melihat sosok Mariana sudah berlalu dari sana, barulah Pricil bisa bernapas lega karena sedari tadi ia sibuk mengatur degup jantungnya yang berdebar gugup.

🌸🌸🌸

Mariana semakin mempercepat langkah kakinya, terus berjalan hingga ia sampai di depan pintu kamar Daniel yang berwarna smoky black.

Wanita paruh baya itu masih merasa tak percaya dengan apa yang dia dapati tadi dan jadi penasaran. Ia perlu penjelasan dari Daniel. Rasanya ia ingin menjewer telinga putranya itu. Bagaimana bisa hal seperti ini disembunyikan Daniel darinya?

Mr Duren And Silent Girl - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang