MDSG part 18

35.7K 2.5K 129
                                    

______________________
Don't be siders!!
Plagiats jauh-jauh!!!
______________________

Mulmed : Zayn - Pillowtalk 🎵

_________________

Jeng jeng jeng!

Double up!!

Enjoy the reading!


🌸🌸🌸

Pricil menatap dua gadis dihadapannya dengan tenang, namun jantungnya di dalam sana berdebar-debar sangat kencang.

Saat ini Pricil sedang bersama kedua sahabatnya di cafe langganan mereka.

Pricil mengembuskan napasnya pelan.

Akhirnya hari ini datang juga. Hari 'penghakiman' nya.

Pricil tidak bisa berkutik lagi. Yep, kemarin malam Jenita memergokinya di restoran ayam bersama Seyhan dan Daniel.

Kebetulan Jenita datang ke restoran itu bersama kekasihnya. Gadis itu sedang menunggu kekasihnya yang sedang mengantri di depan kasir. Secara tak sengaja mata Jenita menangkap siluet seorang gadis yang sangat mirip dengan Pricil. Dia belum sepenuhnya mengklaim kalau siluet itu adalah Pricil, karena gadis itu membelakanginya.

Jenita menyipitkan matanya, mengamati lebih dalam lagi. Akhirnya setelah di amati baik-baik dari gestur tubuhnya barulah Jenita percaya kalau gadis itu benar adalah Pricil, sahabatnya.

Langkah kaki Jenita mulai bergerak perlahan mendekati meja di mana Pricil berada. Tapi begitu ia sedikit lagi sampai di tempat Pricil, langkah kaki gadis itu sontak berhenti. Ia terkejut melihat ternyata Pricil tidaklah seorang diri, melainkan sahabatnya itu duduk bersama seorang anak laki-laki dan seorang pria yang tidak di kenalnya. Dan yang lebih mengejutkan lagi, sayup-sayup Jenita mendengar anak kecil yang dia lihat duduk di samping Pricil, memanggil gadis itu dengan sebutan mommy.

Alhasil Jenita yang sangat penasaran tiba-tiba langsung memanggil Pricil. Ketika Pricil membalikkan badannya dan berhasil beradu tatap dengannya, disitulah Jenita melihat tatapan gamang dari sahabatnya itu. Tatapan yang mengisyaratkan seakan Pricil baru saja kepergok mencuri. 

Baru saja Jenita hendak melangkah lebih dekat lagi, tapi kekasihnya sudah lebih dulu memanggilnya.

Akhirnya ia memilih pergi menemui kekasihnya meninggalkan Pricil yang wajahnya tampak pucat pasi.

"So?" tuntut Jenita.

Pricil berdeham sebentar menetralkan rasa gugup yang mendominasinya saat ini.

"Sebelumnya, gue mau minta maaf sama lu berdua. Gue sebenarnya gak ada maksud buat sembunyiin ini dari kalian, dan Jen, maafin gue waktu itu gue bilang ke lu kalau gue udah pindah tempat kerja di restoran, maaf gue bohong juga soal itu," ungkap Pricil.

Jenita dan Brigitta saling melempar tatapan datar, lalu menatap kembali menatap Pricil.

Tanpa di duga-duga, Brigitta spontan melayangkan jitakan maut ke jidat Pricil cukup kuat. Pricil meringis sakit karenanya.

"Dasar! Sahabat apaan lo pake main rahasia-rahasiaan segala, ingkar janji lo, hm tuh rasain atit kan?" cecar Brigitta.

"Sil....Sil...gue sih emang udah curiga waktu itu sama elu, tapi gue biarin aja. Karna gue berpikir, biar nanti lu yang ngaku dengan sendirinya. Nah sekarang, akhirnya ketahuan juga kan lu," ujar Jenita setelah menyeruput green tea ice pesanannya.

Mr Duren And Silent Girl - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang