MDSG part 12

41.3K 2.8K 224
                                    

______________________🔨
Don't be siders!!!
Plagiats jauh-jauh!!!
______________________🔨

Mulmed : Pricil

___________________
Hola good people!

Masih adakah yang nungguin cerita ini? Icikiww 😂

Terima kasih banyak buat kalian yang sudah mampir ke sini ya💙

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian okay?

Happy reading!

🌸🌸🌸

"soon........kami akan segera menikah. Bukan begitu, sayang?"

APA???????

Pricil relfeks mendelikkan matanya, menatap Daniel tidak percaya.

"Da-Daniel? Apa yang kamu lakukan? Kamu gila ya?" bisik Pricil pada Daniel yang masih setia merangkulnya di depan Dion.

Daniel balas memelototkan matanya pada Pricil tidak kalah tajam. Ingin sekali rasanya dia menyentil bibir gadis itu. Ini bukan yang pertama kalinya gadis itu mengatakannya GILA, melainkan ini sudah yang kedua kalinya.

"Diam! Jangan sekalipun kamu berani angkat suara atau GAJI kamu akan saya potong!" ultimatum Daniel. Pricil sontak menutup mulutnya rapat-rapat dan memilih pasrah mengikuti permainan pria itu.

"Oh wow, congratulations, Daniel, Pricil. Gue tunggu undangan kalian," ucap Dion tulus sambil mengulurkannya untuk berjabat tangan dengan Daniel. 

"Thanks, bro. Tentu saja," sahut Daniel dengan santainya.

Gue boleh pingsan sekarang nggak?? batin Pricil.

"Ups sorry, gue buru-buru sekarang, ada klien yang sudah menunggu di kantor. So i've to go. Talk laters, Dan," kata Dion pamit undur diri.

Setelah mendapat respon dari Daniel, pria berkulit sawo matang itu langsung bergegas pergi meninggalkan mereka.

"mommy? apakah itu benar kalian berdua akan menikah?" tanya Seyhan seraya menatap dua orang dewasa di depannya dengan mata berbinar.

"eh?"

🌸🌸🌸

"bye-bye mommy, sampai ketemu besok," Seyhan melambaikan tangannya pada Pricil yang baru saja turun dari mobil.

Setelah memastikan mobil SUV hitam milik Daniel sudah menjauh, barulah Pricil mengembuskan napasnya kasar.

Sepertinya malam ini Pricil harus mempersiapkan dirinya baik-baik untuk besok hari.

Yep, karena minggu lalu ia sudah terlanjur berjanji pada Seyhan untuk menginap di mansion Daniel setiap weekend.

Seandainya waktu bisa diputar kembali, Pricil rasanya ingin membatalkan janjinya. Dan bodohnya Pricil baru menyesalinya sekarang.

Tapi apa daya, toh sudah terlanjur. Mau dibatal pun Pricil jadi tidak tega membayangkan raut wajah sedih Seyhan.

heuh....nasib....nasib......ck ini semua gara-gara duda sialan itu! gerutu Pricil dalam hatinya.

Entah kenapa hari ini Pricil merasa capek luar biasa. Dan satu-satunya yang ia butuhkan sekarang ialah tidur.

Tidak mandi, hanya cuci muka dan berganti pakaian, Pricil langsung naik ke atas ranjangnya yang empuk bersiap-siap untuk tidur.

Mr Duren And Silent Girl - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang