Mr Duren And Silent Girl - END

MDSG part 13

____________________________________
WAHAI KALIAN PARA PLAGIATS AND SIDERS BERTOBATLAHH!!!
____________________________________

___________________
Hola good people!

Makasih banyak buat kalian yang masih stay tune terus dengan cerita ini.
lope u all so much ❤

Dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaw

Oke langsung saja

Happy reading

🌸🌸🌸

Pricil menatap cemas tubuh Daniel yang sedang terbaring lemah di atas king size bed pria itu.

Saat ini Daniel sedang diperiksa kondisi fisiknya oleh seorang dokter.

Jujur saja, Pricil sangat syok ketika melihat Daniel tiba-tiba datang menghampirinya dan berakhir pingsan. Refleks membuatnya panik dan langsung berteriak meminta tolong.

Teriakkan Pricil pun berhasil mengundang perhatian para pelayan dan Arsen yang kebetulan saat itu berada di ruang tamu sedang menelepon seseorang. Mereka semua jadi penasaran dan berlari menuju sumber suara yang letaknya di lantai dua. 

Beruntung, teriakan Pricil tidak sampai membangunkan si kecil Seyhan yang sudah tertidur pulas di kamarnya.

Para pelayan dan Arsen yang melihat tuan mereka pingsan dalam pelukan Pricil juga tidak kalah syok. Langsung saja Arsen menyuruh para pelayan membantu mengangkat tubuh Daniel untuk dibawa ke kamar dan menghubungi dokter pribadi keluarga Turner. 

Awalnya Pricil memang sudah curiga kalau ada yang tidak beres dengan fisik Daniel. Dan ternyata dugaannya benar, sebelum berangkat ke kantor kondisi fisik pria itu sudah dalam keadaan kurang sehat.

Sekarang Pricil merasa menyesal. Kenapa tidak sejak awal dia mencegah Daniel untuk pergi bekerja dan mengatakan pada pria itu untuk beristirahat saja. namun kembali lagi, Pricil masih sadar diri. Pikirnya, nanti yang ada ia malah kena semprot duda keren yang satu itu.

"Dokter, bagaimana keadaan tuan Daniel?" tanya Arsen pada dokter yang tengah mengecek keadaan Daniel.

"tidak ada yang serius, hanya demam biasa. Ini juga dikarenakan Tuan Daniel kurang beristirahat dan terlalu memaksakan tubuhnya untuk terus bekerja, jadi saya anjurkan setelah ini beliau perlu banyak istirahat," jelas dokter Rendra. Arsen dan Pricil spontan menganggukan kepala mereka setuju.

"Baik, dokter saya mengerti. Terima kasih banyak." ucap Arsen.

"Sama-sama, itu sudah menjadi tugas saya. Dan ini, saya sudah menuliskan resep obat untuk di konsumsi tuan Daniel," ucap dokter Rendra seraya menyerahkan kertas kecil berisikan resep obat untuk Daniel.

"Baik, dokter. Akan saya tebus obatnya," 

"Kalau begitu saya permisi dulu," pamit dokter Rendra.

Melihat dokter Rendra sebentar lagi akan meninggalkan kamar Daniel, spontan Pricil mengambil inisiatif untuk mengantarnya ke bawah.
"mari, saya akan antar dokter-" tapi niat baik gadis itu dengan cepat dicegah Arsen.

"Tidak perlu. Nona di sini saja menemani tuan Daniel, biar saya yang mengantar dokter sekaligus membeli obat untuk tuan," ucap Arsen tersenyum simpul. Kemudian pria itu melangkah keluar disusul dokter Rendra yang ikut tersenyum simpul menatap Pricil.

Kini Pricil hanya bisa terdiam di tempatnya.

Ia sadar betul kalau di kamar ini tinggal dirinya saja.