"Original takoyakinya dua porsi" Singto segera menyebutkan pesanannya begitu saja tanpa berlama-lama lagi dan ingin langsung menuju salah satu kursi yang tersedia di kedai itu.
"Auu.. Khun tidak ingin mencoba yang spesial?"
Singto menghentikan langkahnya dan berbalik "Tidak, karena yang spesial sering tiba-tiba menghilang saat sedang diperjuangkan" Ia melanjutkan jalannya lagi ke salah satu sudut di Takohachi dengan langkah malas.
Sejujurnya Krist ingin langsung tertawa mendengar ungkapan hati pria itu tetapi tentu ia masih punya empati, karena si surga dunia sedang terlihat mendung. Melihat bagaimana kondisi surga dunianya saat mereka bertatap muka, ia semakin percaya dengan cerita Ron tentang kejadian saat ia lama tak muncul di Takohachi. Krist segera bangkit dari kursi untuk membuat sendiri pesanan sang tuan pemarah itu sebelum pelanggan setianya oh pelanggan setia Takohachinya berubah murka.
"Kau sambut dengan apa penulis gila itu?"
Krist hampir menjatuhkan takoyaki buatannya karena terkejut Ron muncul tiba-tiba seperti hantu.
"Sialan kau, hampir saja wajahmu yang tak seberapa tampan itu ku lempari takoyaki, sudah ku bilang jangan suka membuatku terkejut"
Ron mencebik kesal didepan wajah sepupunya "Jantungmu saja yang lemah"
"Berengsek"
Krist tak menghiraukan lagi sepupu sialannya dan segera pergi dari dapur untuk membawakan pesanan si surga dunia yang terlihat tengah sibuk memandangi tablet milik pria itu. Krist merapihkan tampilannya sedikit sebelum benar-benar menghampiri pria kesukaannya.
"Takoyaki istimewa untuk tuan penulis"
Singto hanya melirik sedikit ke arah si manis manja yang bertambah manis saja, kemudian melanjutkan tulisannya lagi. Sesungguhnya ia rindu tetapi egonya sedang on top hanya untuk sekedar menyapa Krist. Senyum pria manis itu terlalu berbahaya karena mampu menghipnotisnya sampai bodoh, karena itu Singto memilih untuk berpura-pura sibuk agar niatnya tidak semakin besar untuk menatap si manis manja bahkan ia bisa lebih brutal lagi dengan menerjang begitu saja pria yang tengah menatapnya terus-menerus.
Krist sedikit memutar tubuhnya untuk memberi kode pada Ron. Kita flashback ke beberapa menit sebelum Krist pergi mengantarkan takoyaki pada si pria pemarah didepannya sekarang. Ia sempat membisikkan Ron sebuah rencana karena tahu dirinya pasti akan dihadapkan dengan kemarahan si surga dunia. Tetapi otak Krist memang diciptakan dengan segudang ide yang bisa ia gunakan jika sedang dalam kondisi darurat.
Ron langsung saja berjalan ke arah Krist dan pelanggan gila takohachi itu dengan membawa ponsel milik Krist yang terus bergetar "Ponselmu sejak tadi menyala"
"Auuu... Kenapa tidak kau angkat saja seperti biasanya"
"Malas saat tahu siapa yang terus saja menghubungimu"
Krist melirik sedikit ke layar ponselnya yang masih bergetar dan menyala "Aku angkat telepon dulu di luar, tolong jaga meja kasir sebentar sebelum anak-anak selesai breafing" Ia langsung melangkah keluar Takohachi untuk menjawab panggilan diponselnya.
"Hhhh... Masih saja berusaha menghubungi sepupuku, kemana saja dulu si iblis laknat itu setelah meninggalkan Krist tanpa kabar selama bertahun-tahun, dan sekarang seenaknya muncul secara tiba-tiba, lebih baik Krist mendapatkan orang baru daripada harus kembali bersama si idiot" Ron menggerutu sembari melihat ke luar jendela.
Secara tiba-tiba Singto bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja ke luar kedai. Ron yang melihat itu hanya tersenyum licik karena sepertinya rencana sepupu gilanya itu telah berhasil.
"Siapapun kau disana, jangan pernah menganggu kekasihku lagi karena kemarahanku akan menjadi neraka untukmu" Ucap Singto penuh emosi dan langsung memutus sepihak panggilan tersebut.
Krist yang tadi sedang menerima panggilan palsu dari seseorang sedikit terkejut saat ponselnya dirampas begitu saja, dan setelahnya mendengar kalimat kemarahan dari si pria yang sekarang sedang mengatur nafasnya agar lebih stabil.
"Mulai sekarang jangan pernah meladeni siapapun yang ingin mendekatimu, kau kekasihku dan aku tak akan membiarkan kau dimilki oleh siapapun selagi aku masih mencintaimu"
Singto mengembalikan ponsel Krist dan meninggalkan Takohachi begitu saja setelah mengutarakan isi hatinya. Ia masih dalam kondisi penuh dengan kemarahan, karena itu untuk sementara waktu lebih baik menjauh dulu dari si manis manja. Menyakiti Krist diawal hubungan mereka adalah dosa besar, ia lebih baik menurunkan emosinya terlebih dahulu untuk datang kembali dengan sesuatu yang lebih proper.
Sementara Krist telah menarik kedua sudut bibirnya sejak Singto berbalik dan justru meninggalkannya. Semua berjalan sesuai dengan keinginannya, ia tak merasa sakit hati dengan ulah si surga dunia yang justru pergi. Pria itu akan segera kembali, karena Krist yakin mereka memang ditakdirkan untuk saling terkoneksi.
"Yeahh I got you baby" Ucap Krist dengan senyum paling indah disepanjang kehidupannya.
Paling gak tega kalau udah ada yang minta update
Selamat bertemu kembali dengan si Surga Dunia dan si Manis Manja yang sudah cukup lama hiatus😛
Komentar apapun deh kalean supaya lapak ini ramai dan teteh semangat untuk terus melanjutkan cerita ini
Bye bye dulu ya
Teteh mau balik kerja dulu
*Semesta Bucheen Peraya*
KAMU SEDANG MEMBACA
Irony
Fanfic"You deserve a relationship that enables you to sleep peacefully at night"