Singto berkali-kali menghisap rokoknya agak dalam untuk menghilangkan sedikit keresahan hatinya sejak kemarin sore. Banyak hal yang berkecamuk dalam batinnya, terutama soal Krist dan hubungan mereka. Sampai saat ini bahkan setelah beberapa kali mereka berhubungan intim, Singto tetap tak mampu menerawang bagaimana kehidupan kekasihnya itu. Ia tak melihat apapun saat menyentuh si manis manja, Singto hanya bertemu dengan kegelapan, bahkan ia tak bisa mendengar apapun. Kekuatannya seolah tak berarti apa-apa, dan jujur saja itu membuat dirinya agak sedikit frustasi.
"Siapa sebenarnya dirimu sayang? Mengapa hanya kegelapan yang ku temui saat aku berusaha membaca kisah hidupmu" Lagi dan lagi Singto hanya mampu menghembuskan nafas kasar dan mengacak rambutnya setiap kali ia memikirkan apa yang terjadi sekarang.
Haruskah ia merasa ragu dengan kekasihnya? Bukankah dirinya bisa bertanya sendiri pada Krist? Sejauh ini, Krist tak pernah menutupi apapun jika ia mengajukan pertanyaan. Krist selalu menjawabnya dengan santai dan tanpa keraguan. Jadi kegelisahan macam apa yang saat ini berkecamuk dan membuatnya sedikit frustasi. Bukan karena dirinya tak bisa menyelami Krist dengan kemampuannya, itu berarti membuat Krist menjadi sosok yang misterius dengan masa lalu yang kelam. Jahat sekali bukan jika penilaiannya sampai sekeji itu.
Lamunan Singto mendadak terhenti saat ponselnya bergetar. Ia mengusap wajahnya kasar agar semakin sadar dari pemikiran-pemikiran aneh pada pasangannya sendiri.
"Ya Mer?" Jawab Singto setelah menggeser layar pada ponselnya.
"Kau dimana mahluk sialan?"
Singto agak menjauhkan ponsel dari telinganya setelah lawan bicaranya berteriak tak tahh aturan.
"Aku di apartemen, semakin hari tempramenmu bertambah buruk Barbarian"
"Persetan dengan sopan santun, kau harus segera datang ke kantor penerbit jika kau masih mencintai uang"
"Uangku sudah cukup banyak dan lagi aku lebih mencintai Krist Perawat sekarang" Ucap Singto tanpa beban.
Kenyataannya memang ia semakin jatuh hati pada Si Manis Manja. Hal yang sulit sekali ia telaah ketika masa-masa menjadi fuck boy dulu dijalaninya dengan penuh kebanggaan. Cinta hanya perkara nafsu, maka jika sudah tak bernafsu itu berarti sudah tidak ada cinta dan saat seperti itulah dirinya akan meninggalkan siapapun orang yang sedang berkencan dengannya.
Dengan Krist, tentu saja ada nafsu membara, bahkan terasa berkali-kali lipat lebih besar dari sebelumnya. Hanya saja ada satu rasa berbeda yang belum pernah ia alami. Singto merasakan gelisah ketika Krist sulit dihubungi, ia merasa hampa dan kosong pada hatinya. Tetapi saat Krist terjangkau, semua akan baik-baik saja, banyak suka cita dan Singto dapat menyimpulkan jika perasaannya pada Krist adalah cinta yang maknanya lebih luas dan terlalu dalam.
"Hei Idiot Prachaya, jangan berpikiran mesum disaat kita sedang berbicara serius"
Teriakan Mer mengembalikan singto ke alam nyata dimana ia sedang berdebat dengan managernya.
"Aku tidak mesum sialan, hanya sedang membayangkan keindahan tubuh kekasihku, saat terbalut selimut setelah kami selesai bercinta"
"Ya... Bajingan Prachaya, hhhhh..."
Terdengar geraman dari lawan bicaranya yang tetap saja tak dipedulikan oleh Singto.
"Satu jam lagi ku tunggu kau di kantor penerbit, jika tidak datang maka akan ku bumi hanguskan tempat tinggalmu"
Singto memutus begitu saja sambungan telepon yang sangat membosankan itu. Ia sudah melakukan kewajibannya menulis dan mengapa masih harus direpotkan lagi dengan masalah penerbitan. Biasanya Singto hanya perlu datang untuk membubuhkan tanda tangan pada beberapa novelnya sebagai hadiah untuk para pembaca, tetapi yang kali ini berbeda karena novel yang akan diterbitkan adalah karya limited edition miliknya dan hanya akan dicetak beberapa ribu saja tanpa ada pencetakan ulang.
Karena itulah Singto harus memberikan sesuatu yang spesial untuk karya terbarunya. Semua pembaca setianya sudah begitu antusias menunggu karya terbarunya terbit, entah darimana Singto mendapat ide soal karya limited editionnya sekarang, ia hanya ingin sesuatu yang berbeda.
Singto telah bersiap dan berjalan menuju basement tempat mobilnya terpakai. Dari kejauhan ia melihat sesosok mahluk seksi sedang melangkah agak gontai dan membuatnya sangat penasaran. Krist sepertinya baru kembali ke apartement karena tak jauh dari mobilnya, ia melihat mobil Krist terparkir. Saat langkahnya semakin dekat dengan Sang Kekasih, Singto langsung dikejutkan dengan tumbangnya tubuh Krist ke lantai. Singto segera berlari untuk menggapai kekasihnya dan saat tangannya menyentuh Krist tiba-tiba sebuah kilasan aneh muncul mengagetkannya dan membuat Singto seketika mundur dari tubuh Sang Kekasih,karena kepalanya mendadak terasa sakit.
"Ahhhhh....." Teriak Singto cukup keras saat merasakan denyut kepalanya tak bisa ia tahan.
Dan setelah beberapa menit, semua rasa sakitnya reda, Singto kembali bangkit dan menghampiri kekasihnya yang tergeletak tak sadarkan diri. Meski ada sedikit keraguan saat ingin menyentuh Krist, tetapi Singto tetap melakukannya karena tak tega melihat sang kekasih dalam kondisi yang buruk.
"Sayaangg...." Singto menepuk pelan pipi sang kekasih untuk menyadarkan pria dalam pelukannya "Bangun Krist" Ucap Singto sekali lagi tetapi tetap saja kekasihnya tak kunjung bergerak dan membuka mata.
Saat Singto sedang berusaha mengangkat tubuh Krist untuk kembali ke kamar, kilasan itu muncul lagi dengan durasi yang agak panjang dan membuat kepalanya berkali-kali lipat lebih sakit dari sebelumnya, sampai pada akhirnya ia tak mampu menahan dan kemudian memuntahkan darah segar. Tubuh Singto seketika lemas, energinya seolah menghilang begitu saja. Singto tetap mencoba untuk tetap menjaga kesadarannya, ia terus berusaha membuka mata meski pada akhirnya semua mendadak gelap.
Eh Kalean
Apa kabar?
Masih nunggu ini?
Maaf ya baru silaturahmi kesini, teteh sibuk banget soalnya
Sibuk berdoa minta diturunin jodoh😁 (Yang setajir Capt dan sebaik Kang Tattoo, tapi klo udah tua seseksi Sugar Dadda)
Kangen-kangenan yuk zheyenk, vote dan komen harus yg banyak biar updatenya cepet😚
Bye
Sayonara
Adios

KAMU SEDANG MEMBACA
Irony
Fanfiction"You deserve a relationship that enables you to sleep peacefully at night"