Kedua insan yang sedang dimabuk cinta bergerak liar mencari kepuasan dunia. Saling melumat, menjilat dan mengeluarkan desahan, bahkan terkadang kalimat pujian terlontar manakala permainan mereka sesuai dengan standrat kenikmatan seperti yang ada di otak mereka. Singto tak bisa berhenti ketika hujaman pusakanya mampu menghasilkan suara indah nan merdu dari mulut kekasihnya, meski kedua lututnya bahkan seperti tak bertulang. Ia abai karena si manis manja terlalu liar hingga mampu merubah akal sehatnya menjadi sakit.
"Ah.. Terlalu dalam sayang...." Krist sampai memegangi perutnya karena milik Singto seolah membentur sisi paling dalamnya. Tetapi rasanya perpaduan antara sakit dan terlalu nikmat karena itu ia bertahan walau gerakan Singto semakin brutal meski kadang kembali lembut.
"Aku ingin terus bergerak sayang, kau seperti narkotika yang dengam cepat membuatku menjadi seorang pecandu" Bisik Singto ditelinga Krist sembari memberikan banyak jilatan dan gigitan kecil hingga membuat Krist semakin terbuai.
Tubuh Krist bergerak seirama hujaman sang kekasih pada lorong miliknya. Mata Krist begitu intens menatap wajah Singto yang terasa semakin mempesona dengan hiasan bulir keringat. Menambah kesan seksi dan liar, Krist segera mengalungkan kedua tangannya di leher Singto ketika ia mengingat sesuatu, mengangkat sedikit kepala untuk mengarahkan bibirnya tepat di telinga pria itu. Setelah posisinya dirasa pas, Krist langsung saja membisikkan sebuah kalimat sebelum ia lupa karena terlalu penuh dengan buaian.
"Selamat ulang tahun semestaku, aku mencintaimu.. Ahhhhhh" Ucap Krist lemah bersamaan dengan sebuah desahan panjang yang menandakan ia telah sampai pada puncak rasa nikmat.
Singto yang mendapat kejutan dari sang kekasih, sempat menghentikan gerakannya, dan memandang serius ke arah Krist yang sedang memejamkan mata karena menikmati cumnya. Tetapi ia segera tersadar dan melanjutkan lagi hujaman demi hujaman karena pusat gairah miliknya juga hampir sampai dan akan segera memuntahkan isi di dalamnya. Singto sedikit membungkuk agar tekanan pusat gairahnya pada lorong milik Krist masuk semakin dalam, dan tak lama kemudian Singto pun menggapai kepuasaan, mengeluarkan semua cairannya tanpa mencabut miliknya dari dalam Krist.
Setelah mampu mengatur nafasnya dan dengan gerakan secepat kilat, Singto mengangkat Krist yang masih setengah sadar untuk berbaring diatasnya. Ia masih ingin merasakan kehangatan lorong itu tetapi tak ingin menimpa tubuh sang kekasih. Mengingat tubuhnya yang bisa dibilang lebih berisi dari milik si manis manja. Dan lagi Singto lebih suka berada diposisi sekarang karena keuntungan yang ia dapat adalah kemudahan jika ingin meremas dua bongkahan seksi squishy kesukaannya.
"Happy Birthday once again Khun Author, tetaplah menjadi tampan dan lebih bergairah dipenambahan usiamu sekarang, karena semesta telah mengirimkan pria lucu sepertiku untuk merusak kewarasanmu, jadi hiduplah dengan baik sampai 1000 tahun lagi agar kita tetap bisa seperti ini" Ucap Krist tanpa membuka matanya karena ia sedikit kelelahan setelah bertarung dengan hasratnya sendiri, ditambah harus menghadapi nafsu buas kekasihnya.
"Terima kasih sayang, ku harap kau tidak akan pernah mengajukan resign atas posisimu sekarang dari kehidupanku"
Singto memberikan usapan lembut pada punggung si manis manjanya dan semakin merapatkan pelukan satu sama lain mereka. Semoga kita akan terus baik-baik saja dimasa depan, aku mungkin sanggup kehilangan apapun dalam hidupku, tetapi jika kau yang menghilang, bagaimana bisa aku menghadapi duniaku lagi. Batin Singto.
***
Krist membuka matanya setelah mendengar sebuah getaran, dengan hati-hati ia turun dari atas tubuh sang kekasih yang masih terlelap. Krist menggelengkan kepalanya setelah mendapatkan kesadaran penuh, ia benar-benar tak habis pikir bagaimana si surga dunia tertidur dengan lelap saat kulkas dua pintu berada diatasnya. Krist selalu merasa bobot tubuhnya semakin bertambah semenjak ia menjadi pengusaha fnb, walau semua orang selalu berteriak jika ia tetap saja kurus meski nasfu makannya besar. Krist segera memakai celana dan t-shirtnya yang sudah terlempar cukup jauh, untung saja tak ada adegan merobek pakaian karena ide spontannya yang mengajak sang kekasih check in mendadak, membuatnya kesulitan sendiri sendiri karena tak membawa pakaian ganti.
Setelah melihat siapa yang berkali-kali menghubunginya, Krist segera menuju balkon kamar untuk berkomunikasi dengan rekan kerja barunya. Krist telah memutuskan akan menjalani lagi profesi lamanya dan bergabung dengan tim sang paman karena dirasa siap walau masih ada saja yang mengganjal dihati. Jalan satu-satunya untuk melupakan masa lalu adalah dengan move on ke sesuatu yang lebih baik, dan Krist sedang melangkah perlahan untuk masuk ke dalam fase yang baru.
"Jangan terlalu lama diluar, nanti kau bisa berubah menjadi patung es, udaranya sedang tak bersahabat sayang" Singto tiba-tiba saja datang memperingati kekasihnya yang ia perhatikan sejak beberapa menit lalu berdiri di balkon dengan hanya menggunakan pakaian sangat tipis.
Saat memutar tubuhnya, Krist langsung terkekeh kecil melihat penampilan Singto "Sepertinya baju kita tertukar" Ia yang saat terbangun langsung terburu-buru menghubungi seseorang, sampai tak memperhatikan baju siapa yang dirinya pakai "Kau seperti uke uke bertubuh atletis jika berpenampilan seperti sekarang" Lanjut Krist dengan candaannya.
"Dan kau seperti pria tomboy seksi yang tenggelam dalam baju kekasihnya setelah bercinta" Singto langsung saja meraih pinggang Krist agar merapat padanya dan memberikan kecupan dihampir seluruh wajah lucu yang sedang tertawa geli itu.
"Hihihi... Geli Sing, sudah ya" Tangan Krist berusaha menahan gerakan Singto tetapi pria yang sedang memeluknya erat ini tak juga berhenti dari sikap brutalnya.
"Baiklah aku menyerah, cium aku sepuasnya tetapi setelah wagyu steak medium rare dan mashed potato serta white wine kualitas terbaik sudah mendarat baik di dalam perutku, apakah Khun Author ini menyanggupi permintaanku?"
"Tentu saja, tetapi hadiah ulang tahunku seperti yang tadi kita lakukan tetap akan berlanjut sampai menjelang matahari terbenam lagi kan?"
"Itu berarti kita akan seharian di hotel ini tanpa keluar? Ini hari ulang tahunmu, apa kau tidak ingin merayakan disuatu tempat yang lebih proper dengan makan malam romantis yang dihiasi cahaya temaram, atau mungkin dengan pemandangan pantai pasir putih dan deburan ombak? "
Singto mengusap lembut kepala kekasihnya "Perayaan ulang tahunku sudah sempurna sekarang, dan aku tidak ingin menjadi manusia serakah, ini semua lebih dari cukup"
Krist mendaratkan kedua tangannya untuk memegang wajah si surga dunia. Perkataan sederhana Singto mampu menciptakan tremor dihatinya, ia merasakan jatuh cinta kembali setelah ratusan malam terlalui. Krist menemukan seseorang lagi yang akan menjadi scene favorit di alur cerita kehidupannya.
"Jangan pernah lelah menghadapiku Sing"
Singto menggenggam erat kedua tangan Krist dan berdiri saling berhadapan "Suatu hari nanti saat kau kecewa karena aku tak sesuai dengan ekspektasimu, aku tak seindah kisah cinta yang sudah kau gambarkan dan perjalanan kita tak sebahagia cerita-cerita di drama romantis, aku akan memberimu waktu untuk berpikir apa aku layak diperjuangkan, dan saat hatimu mengatakan iya, seberapa lama pun waktu yang sudah terlalui, ku mohon tetaplah kembali, karena aku akan selalu berdiri di jalur yang sama, menuntunmu agar kau tidak tersesat"
Sudah mulai banyak yang baca ff ini, teteh senang dan terima kasih karena masih aja sabar menunggu hilal updatean baru muncul di notif.
Silahkan vote dan komen saja ya, teteh lagi gak ada ide buat pidato panjang-panjang.
Lanjut kerjaan dulu yang kemaren sempet terbengkalai karena ngurusin saturasi oksigen
Selamat menikmati weekend yang masih ppkm ini
Stay safe Gangsta🤟
KAMU SEDANG MEMBACA
Irony
أدب الهواة"You deserve a relationship that enables you to sleep peacefully at night"