part 30

10 6 5
                                    

🍄🍄🍄

"Eh Tiara udah tampil?" Tanya Zira

"Lo udah baca puisinya Zira?ya ampun temen gua" Yuri memeluk erat Zira

"Udah, gimana Tiara udah tampil?"

"Udah barusan"

"Ya gak liat gua"

Hendru mendekati Wisnu

"Gimana bro lancar dia lomba?" Tanya Wisnu

"Lancar"

"Alhamdulillah" sahut Elista

"Baiklah berhubungan hari ini kita akan berbagi tempat dengan lomba band jadi akan di umumkan pemenangnya..
Pemenangnya adalah...
Juara 3, Adista
Juara 2 Tiara
Juara 1 Mawar

Selamat bagi yang menang"

"Ya ampun Tiara menang" ucap Zira

"Iya selamat buat dia" tambah Deviana

Saat Tiara keluar dari panggung belakang dengan cepat Frian memeluk Tiara

"Selamat"

"Permisi, gua gak suka di peluk sama orang yang gak gua kenal"

Frian melepaskan pelukannya dan menatap Tiara

"Gak kenal? Siapa?"

"Ya lo"

Semua sahabat Zira menghampiri mereka
"Gua cuman mau bilang lo luar biasa, Lo hebat"

Zira duduk melihat apa yang di ributkan Tiara dan Frian
"Gua kepo, gua ke sana ya" usul Zira dengan cepat Hendru berjongkok di hadapan Zira

"Kita beli es krim di luar yuk? Sekalian nanti kita lihat siapa yang menang lomba. Kan udah lama kita di sini" ucap Hendru menghentikan Zira bangun dari tempat duduknya

Zira melihat ke arah Tiara yang melihat ke arah Zira dengan tatapan tajam
"Ada apa sih? Kenapa gua hari ini ngerasa kek gak berdaya? Kenapa sih?"

"Baiklah yuk"

Zira pergi dengan Hendru menuju luar sekolah

Ruang dance

Frian melepaskan cincin di tangannya

"Lo mau gak jadi kekasih gua?" Tanya Frian sembari menyodorkan sebuah cincin

Plak..

"Lo mikir gak sih, Zira itu suka lo dan lo dengan santainya ngutarain perasaan ke gua. Pake otak lo"

"Cinta itu buta dia gak pernah salah"

"bagi gua
Persahabatan jauh penting dari perasaan mendapatkan lo"

Tiara pergi dari ruang dance

Luar ruang puisi

Hendru dan Zira tampak bediam sembari menikmati es krim cup.

"Hen"

"Ya?"

"Gua tau maksud Lo tadi"

"Maksud?"

"Lo mencegah gua denger bahwa Frian suka sama Tiara dan bukan gua kan?"

Hendru menatap Zira yang tersenyum

"Kenapa?" Tanya Zira

"Lo gak nangis?"

"Gak Karna gua tau jika gua lemah karena cinta gua di tolak, lantas bagaimana gua melanjutkan kehidupan gua yang lain? Kehidupan ini penuh lika liku dan ini baru sedikit perjalanan dari kehidupan gua jadi gua harus semangat. Lagi pula buat apa menangisi seseorang yang gak mengharapkan gua?"

Hendru tersenyum menatap Zira dan Zira membalas senyuman Hendru.

"Zira kamu ikut lomba kan? Masuk nak udah mau ada pengumuman" ucap Bu Ros

"Baik Bu, gua masuk dulu ya"

"Iya"

Hendru menunggu di luar sembari berdoa agar Zira menang lomba puisi, Karna Hendru paham benar ini bukan hanya sekedar lomba biasa tapi juga penantian panjang yang ia nantikan.

Kelas Zira

Terlihat semua berkumpul terkecuali Zira yang masih menunggu pengumuman lomba.

"Ra" ucap Frian sembari memegang tangan Tiara

"Apa lagi?"

"Lo milih sahabat kan?"

"Ya kenapa? Ada masalah?"

"Lo milih mereka? Mereka yang belum tentu ada di saat berapa hari lalu lo terpuruk? Lo milih mereka dari pada gua? Gua yang menyediakan bahu tempat sandaran buat lo dan menjadi tempat keluh kesah lo tapi lo nolak gua?"

"Iya Karna mereka penting.
Meski gua selama ini sering bicara sama lo tapi sebelum kenal lo mereka yang ada di belakang mendukung gua walau apa pun masalah gua mau kecil besar masalah aku mereka selalu tau"

"Oh.. oke..
Lo tunggu aja.."

Frian menjauh dari Tiara dan pergi

Saat Tiara menoleh tiba tiba semua sahabat Tiara melihat Tiara.

"Kenapa? Kenapa lo pendam sendiri ah?" Tanya Raya

"Ray"

"Kita ada, kita gak sibuk kok buat denger keluh kesan lo..." Raya memeluk Tiara erat

Raya dan Tiara memiliki nasib yang tak jauh beda yang membuat raya bisa tau bagaimana rasanya memendam rasa sedih ,marah, kecewa sendirian.

"Tiara...
Raya.."

Semua memeluk Raya dan Tiara erat

"Gua jadi kangen pelukan kek gini" ucap Zira

Semua bangun dan melihat ke arah Zira

"Hasilnya gimana?" Tanya Elina

"Menang gak?" Tanya Alina

Zira menunduk dengan wajah cemberut

"Dia juara satu" sahut Hendru

Seketika semua bersorak gembira dengan kabar bahagia yang datang dari kedua sahabat mereka yang kembali dengan mendapatkan juara.

"Rencananya 2, Minggu kedepan gua bakal sibuk bikin puisi buat tampil di SMA BAHIRA 4"

"Lo semangat ya, gua yakin lo bisa" ucap Tiara menepuk bahu Zira

Zira memeluk erat Tiara

"Terima kasih"

"Zir, Frian.." ucap Kirana

"Gua tau kok cerita itu,
Gua gak mau bahas. Apapun keputusan Tiara gua terima Karna itu bagaian dari kehidupan dan resiko mencintai Seseorang yang tidak mencintai kita."

"Ahh.. Zira... Aku bangga miliki sahabat kek kamu.." ucap Yuri memeluk Zira di ikuti semuanya

"Dru jadi pengen di peluk juga"

Seketika Hendru menatap tajam ke arah Wisnu

"Peluk tiang bendera aja lo jangan gua"

"Canda gua"

****
Next bro sis..

Katakan Saja(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang