🍄🍄🍄
SMP internasional school
Terlihat Reyhan duduk di aula belakang sekolah sembari membaca majalah
"Rey" seorang siswi menghampirinya
"Em?"
"Gua mau tau kakak lo Wisnu udah punya pacar ya?
Beberapa hari lalu gua melihat storynya" ucap siswi itu sembari memperlihatkan screenshot story Instagram Wisnu yang menandai MikaSontak Reyhan memandang tajam ke arah gadis itu
"Oh maaf"
Reyhan menenggak kepalanya ke atas
"Gua heran sama kakak gua""Kenapa?"
"Dia mempergunakan kak Hendru dan aku sebagai perempuan untuk membuat gebetannya cemburu.
Bayangin aja gua jadi Dara dan kak Hendru jadi Mika..""Cemburu?"
"Iya, udah pertanyaannya?"
"Ah? Oh udah"
Reyhan pergi meninggalkan gadis itu sendiri di aula belakang sekolah
Kompetisi antar kelas
Semua siswa-siswi yang mendaftarkan diri mengikuti lomba merapat ke tempat lomba.
Lomba puisi tampak lebih di privasikan dan hanya peserta dan juri aja yang bisa melihat peserta
Luar ruang lomba puisi
Terlihat Hendru duduk di kursi panjang sembari menunggu Zira
"Dru, kita ke ruang dance yuk" ajak Wisnu
"Gak ah"
"Kenapa sih? Zira masih lomba ya?"
"Iya"
"Oh oke deh, good luck ya"
"Thanks"
Wisnu bejalan ke kelas dance cover, tak lama kemudian Frian juga menuju ruang dance.
"Bantar" ucap Hendru mencegah Frian
"Apa?"
"Zira lomba"
"Terus?"
"Terus? Lo bilang terus? Lo tau kan dia butuh dukungan lo"
Frian menatap Hendru tajam
"Lo tau kan gua cuman butuh dia buat ngerjain semua tugas gua, membiayai kebutuhan gua doang? Terus kenapa lo pura pura gak tau?"Sontak Hendru menarik kerah baju Frian
"Lo jangan macem macem sama Zira , dia itu temen gua.
Jika lo ada masalah sama dia hadapi gua dulu!" Ucap HendruFrian melepaskan tangan Hendru yang menarik kerah baju nya
"Urusin dia ya, gua bentar lagi bakal mengutarakan perasaan gua ke Tiara. Dia pasti butuh dukungan bantu dia bangkit ya" ucap Frian sembari menepuk bahu Hendru, Hendru hanya menggeramRuang dance
Wisnu duduk di sebelah Elista, Jinan duduk di sebelah Alina dan yang lain berada di sisi kanan Alina.
"Eh btw Zira gimana ya? Gak ada yang nungguin tuh" ucap Deviana
"Iya gimana nih?"
"Gua aja yang nemenin dia, gimana?" Usul Elista
Wisnu menarik tangan Elista
"Udah gak usah ada Hendru yang nungguin, kalo kamu pergi nanti gak seru acaranya""Jangan bucin deh gua tampol ya?"
"Eh jangan dong"
Elista kembali duduk dan menikmati acara
"Lis,"
"Em?"
"Jangan ganggu Hendru ya"
Elista menatap bingung ke arah wisnu
"Lah kenapa? Ada masalah?""Gak gua rasa keknya Hendru suka sama Zira, tapi dia belum ngaku"
"Beneran?"
"Iya"
"Syukurlah kalau Hendru suka zira. gua lebih setuju jika Hendru sama Zira, Hendru itu udah ganteng, pintar,sopan,anak paskibraka sekolah kita, terus Soleh"
"Emang gua enggak?"
"Ya lo sih ada plus dan minusnya"
"Seriusan?"
"Iya"
"Plusnya apa?"
"Plusnya ganteng, pintar, Soleh,"
"Minusnya?"
"Gampang ngambek dan marah"
"Kan lo juga sering ngambek"
"Gak separah lo"
"Tapi lebih parah elo"
"Lo"
"Lo"
"Lo"
"Elo"
"Diem!" Teriak Alina membuat Wisnu dan Elista terdiam sesaat dan tertawa
Lomba puisi
Zira berdiri dengan gugup sembari memegang puisi yang akan dia bacakan,
Gugup adalah rasa yang singgah di hari Zira saat itu.Zira melihat ke arah kaca terlihat Hendru melihat Zira, sembari tersenyum
SEMANGAT!
Ucap Hendru tanpa suara
Seketika rasa pede Zira bangkit dan membacakan puisi dengan indah .
Hendru menatap Zira yang masih membaca puisi di dalam ruangan.
Lomba puisi yang di ikuti 12 siswa kini telah usai, para siswi dan Siswa di persilahkan keluar ruangan selagi menunggu hasil pengumuman pemenang lomba
Zira keluar dengan wajah pucat
"Gua gugup hen""Gugup? Eh nih minum" ucap Hendru sembari menyodorkan air mineral
"Terimakasih,"
"Tadi bagus kok intonasinya"
"Benarkah? Gua gugup"
"Emangnya kalo menang dapet apa?" Tanya Hendru
"Sertifikat lomba puisi, lomba lagi antar sekolah, kabupaten, terus nanti bisa ikuti seminar dan lain-lain"
"Ouh"
"Doain menang ya, gua mau banget. Cita gua jadi penulis, terus bisa memotivasi anak anak di seluruh dunia untuk tidak malas baca dan juga menyukai buku di banding hendphone."
"Iya gua doain"
"Btw Frian ke sini gak sih?"
Hendru terdiam
"Gak tau, gua tadi soalnya habis dari toilet habis buang air kecil""Ouh, ke tempat dance cover yuk"
"Buat apa?"
"Ya lihat Tiara tampilan"
Zira berjalan menuju tempat dance sembari menggenggam tangan Hendru.
***
Sadar gak sih satu hal Kalian? Zira memanggil Hendru lain dengan yang lain loh, kalo yang lain memanggil Hendru dengan ucapan 'Dru' tapi kalo Zira 'hen',
Author juga baru nyadar.. tanpa sengaja tangan author membuat Zira memanggil Hendru berbeda.Btw next ya.. dalam 3 hari lagi kita akan ucapkan bye kepada cerita katakan saja huaa jadi sedih😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakan Saja(Completed)
Teen FictionMET DATANG DI CERITA Katakan Saja mengisahkan kehidupan cinta remaja yang tak pernah sejalan dengan keinginannya. Mereka harus melalui beribu ribu rintangan terbesar dalam hidup mereka hanya untuk kebahagiaan kecil yang mereka inginkan. Akankah mere...