🍄🍄🍄
Minggu
Semua geng Psikocak hadir kecuali Deviana yang ada janji dengan kekasihnya Aldi. Pratama untuk ke taman saat hari jadian mereka.
Susana tampak sama tapi tidak bagi Elista yang masih di selimuti awan kecemburuan.
"Lis americanonya gak enak ya?"tanya Kirana
"Enak kok, enak banget" ucap Elista dengan wajah datar dengan sedikit senyum paksa
"Jangan boong Lis, kita di sini bersedia kok dengar keluh kesah Lo" tambah Alina
"Iya, kitakan best friend forever" tambah Tiara
"Gak, gua cuman sedikit down dengan kabar kemaren aja"
Semua tau Elista menyukai Wisnu tak ada yang bisa mengelak hal itu. Mulai dari tingkah Elista , cara bicara,topik pembicaraan,dan lain hal sudah bisa di tebak Elista sudah menyukai Wisnu meski mereka di pertemuan dengan peristiwa yang aneh.
"Eh itu Ferdi dateng" ucap Zira
Dengan cepat Kirana mempersiapkan dirinya"Hai,"sapa Ferdi
"Hai"
"Temen Kirana ya?"
"Iya" sahut Yuri
"Udah tau nama aku?"
"Ferdi kan?" Tiara
"Oke aku perkenalkan nama aku ya
Nama aku Ferianto Anjasmoro
Anak kedua dari pemilik cafe ini, dan aku pewaris cafe ini. Emm
Kalian bagiku tak asing lagi, geng kalian terkenal""Terkenal?" Ucap Zira,Yuri dan Raya antusias
"Iya, terkenal bobrok"
Seketika semangat itu gugur saat mendengar "terkenal bobrok" .
"Eh udah pesen gak? Mau namba lagi gak?"
"Mau sih mau, tapi.. Kesihan yang traktir nanti habis uang" ucap Zira menyindir Kirana
"Em.. gak kok kalo mau pesen aja biar gua bayar" sahut Kirana
"Gak apa makan aja, gua ada janji sama Kirana dan dia udah tepati. Jadi makan sepuasnya ya" ucap Ferdi
"Wis bener nih asik"
Semua tampak bahagia sampai akhir acara traktir makan hari ini tapi tidak dengan raut wajah Elista
Selasa
Hari hari berlalu tampaknya bahan pembicaraan siswi yang terdengar di telinga Elista masih terputar di pikirnya. Setiap bertemu Wisnu dia hanya menunduk dan pergi, saat istirahat raut bahagia dan ceria tak pernah nampak di wajahnya.
"Sesudah kelas kalian ibu ada jam di kelas 12 IIS 4 , Elista bisa bantu ibu ke kelas 12?"
"Bisa Bu"
Elista berjalan di belakang Bu Sukma sembari membawa laptop Bu Sukma.
Suara gaduh siswa sudah terdengar dari pertama kali menginjakkan kaki di tangga kelas itu
"Anak anak jika gak ada guru, sudah besar atau masih sekecil masih saja gaduh di kelas" ucap Bu Sukma
Saat langkah kaki Elista berpijak di kelas itu, matanya tertuju pada sudut kelas yang tampak ada Wisnu dan Serelia yang bernyanyi bersama mengunakan Gitar. Gitar yang sama, melodi yang di petik dari orang sayang sama tapi kali ini untuk orang yang berbeda.
Sesudah meletakkan laptop di meja, Elista segera kembali ke kelas.
"Lis.. Elis.." teriak Wisnu mengejar Elista
"Iya apa?" Elista menoleh dengan wajah biasa dia tak ingin Wisnu tau dia cemburu atau rasa apa pun yang akan di pikirkan Wisnu
"Besok lo bakal liat kan perform gua?" Tanya Wisnu dengan semangat
"Soal itu, gua usahakan ya"
"Pokoknya lo harus dateng apapun yang terjadi"
"Iya gua bakal usaha"
"Yaudah gua pamit ya bye"
"Bye"
Kelas Zira
Elista menangis sekuat-kuatnya hingga tak menghiraukan siswa dan siswi yang memperhatikan
"Kenapa sih Lis? Ada masalah apa lagi? Ceritalah, dari tadi Lo nangis mulu. Kita bingung harus ngapa" ucap Zira
"Iya lis kalo lo menghindari mulu apa yang akan terjadi?" Ucap Deviana
"Hiks.. hiks..
Gini..
Kalian sekarang menyukai orang yang juga ternyata nunggu waktu buat deketin kalian.
Dan coba liat gua, apa yang gua dapet? Apa? Gua hanya dapet pernyataan Wisnu gak suka gua, Wisnu gak cinta dan faktanya. Kak Serelia kekasihnya"Semua merasa terdiam ada perasaan yang muncul di benak mereka, terutama Zira. Zira merasa bersalah mengapa Tuhan tak adil pada mereka, bukankah jika satu dari mereka bahagia yang lain berhak bahagia?. Bukankah mereka seperti pagi dan siang ,sore dan malam saling melengkapi hari meski terkadang ada awan hitam yang menutupi.
"Gua tau ini berat Lis, tapi gua yakin lo bisa. Lo masih punya Rahmad kan?" Ucap Yuri
"Tapi gua masih bingung RI, jangankan Kakel. Yang satu angkatan dengan gua aja gak mau sama gua"
"Yaudah mendingan kita kompak aja. Jangan mengejar cowok, kita fokus pada tujuan kita yaitu sekolah. school!
Soal cowok, Karna hampir semua dari kita pacaran kita memberlakukan sistem chat duluan,kita gak akan chat cowok atau pacar kita sebelum mereka duluan.
Meski terlihat kekanak-kanakan tapi ini cukup adil buat kita jadi yang masih berusaha cari cinta kek Elista,Kirana ,raya,dan Zira gak bakal merasa iri dan juga kita masih terlihat sama tanpa hubungan lebih. Setuju?" Tanya Alina
"Setuju!" Teriak Zira
Zira merasa hal ini adil, lagi pulang apa beratnya hanya untuk tidak memikirkan Frian untuk sementara waktu.
"Besok kan Pensi..
Pasti ada nih bazar makan. Ada yang mau gua traktir?" Tanya AlinaTentu saja semua bersorak gembira,
'mau,' 'mau dong Lin..' 'alina tau aja ya'
Sepeti itulah jawaban mereka semua
Tapi jauh di dalam lubuk hati terdalam Elista, Elista mengurungkan niatnya untuk menonton acara pensi yang berlangsung hingga malam hari itu.
Di luar kelas ada tiga cewek primadona yang kembali dari liburan mereka di London .
"Bahagia aja, kebahagiaan lo bakal hancur saat pensi. Lihat aja" ucap viona
Mereka bertiga meninggalkan kelas Zira dan pergi ke kelas mereka untuk yang pertama kalinya dalam semester ini.
***Udah jangan serius serius amat.
Pertanyaan kemaren udah terbayarkan..Next dong!
Sabar..
Sebelum next author masih tetap mengingatkan, vote and Koment oke👍
Hari ini visual aldi.pratama
Pipip pipi cogan lewat...
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakan Saja(Completed)
Novela JuvenilMET DATANG DI CERITA Katakan Saja mengisahkan kehidupan cinta remaja yang tak pernah sejalan dengan keinginannya. Mereka harus melalui beribu ribu rintangan terbesar dalam hidup mereka hanya untuk kebahagiaan kecil yang mereka inginkan. Akankah mere...