Chingudeul, terimakasih buat vote dan comment sebelumnya, awal cerita ini kayak gak ada yang minat, tapi semakin kesini pembacanya makin bertambah, dan tentunya vote jugaSemakin bangak yang comment dan vote semakin membuatku bersemangat, gomawo🙏🙏 🤗😘😘 kecup kecup brrr
Happy Reading
.
.
._
Jennie terbatuk memuntahkan air dalam mulutnya, Jisoo buru-buru menjauhkan wajahnya setelah mencoba akan memberikan nafas buatan.
Keadaan yang basah kuyup tertangkap netra Jennie yang letih, untuk beberapa detik Jennie merasa bersyukur, ia tidak harus mati konyol akibat tenggelam.
Jennie hanya diam mencoba mengumpulkan tenagannya "Kau tidak apa-apa?". Suara Jisoo menerobos begitu lembutnya tapi terselip kekhawatiran dalam nadanya.
Diam dan hanya menatap. Jennie mengalihkan pandangannya, menatap Jisoo terlalu lama membuatnya gugup, dan itu membuatnya tidak nyaman.
Jennie bergerak bangun, menyingkirkan tangan Jisoo yang coba membantu.
"Lepas".
"Aku akan membawamu keruang kesehatan".
"Aku bisa sendiri, lebih baik kau bawa kekasihmu itu". Jennie menepis tangan Jisoo kemudian berjalan sedikit tertatih, pergi menuju loker untuk mengganti seragam sekolah.
Sementara Jisoo dia benar-benar melupakan keadaan Jasmine yang belum sadarkan diri, dia terlalu khawatir akan kondisi Jennie.
Jisoo berbalik dan mengangkat tubuh Jasmine, membawanya menuju ruang kesehatan SeMin HS. Disana petugas kesehatan membantu Jisoo membaringkan Jasmine kemudian memeriksanya
Kekhawatiran terhadap Jennie yang mulai menipis, tapi Jisoo tidak mampu menepis jika sekarang dia juga sangat khawatir terhadap keadaan Jasmine, walau petugas kesehatan tadi mengatakan Jasmine baik-baik saja. Jisoo belum merasa tenang sebelum Jasmine membuka mata indahnya.
"Bodoh". Seseorang mendesis membuat jisoo memalingkan wajahnya. Dan mendapati Jennie yang berdiri angkuh didekat tirai pembatas melipat tangannya sembari menatap Jasmine sinis
"Tidak bisa berenang, tapi bertindak seperti pahlawan". Kata Jennie yang sebenarnya dia cukup aneh akan kekhawatirannya terhadap Jasmine yang bukan siapa-siapanya.
Jisoo tersenyum tipis, sangat tipis bahkan mungkin tidak bisa Jennie sadari "Kau khawatir?".
"Cih, khawatir? Aku hanya merasa heran dengan sikap bodohnya".
Uhukk
Uhukkk
Kedua marga Kim mengalihkan pandangannya pada sosok Jasmine yang terbatuk. Jisoo menyingkirkan anak rambut rambut Jasmine yang membuat si empunya tidak nyaman
"Daddy". Jennie membuang muka acuh. Sepertinya Jasmine belum menyadari kehadiran Jennie
Jisoo terlihat kikuk dengan panggilan Jasmine sementara disana ada Jennie. Jisoo melirik Jennie lewat ekor matanya membuat Jasmine menyadari hadirnya Jennie disana.
"Eoh, Jennie kau tidak apa-apa?". Jasmine mencoba membawa punggungnya sedikit lebih tegak, Jisoo membantu menaruh bantal dibalik punggung Jasmine.
"Kau ingin membuatku jadi pembunuh, sudah tahu tidak bisa berenang tapi nekat lompat".
KAMU SEDANG MEMBACA
From The Future (Hiatus)
FanfictionSeseorang datang dari masa depan. Coba menyatukan kedua orangtuanya? Tapi apakah dia mampu, melakukannya... Genderbender! Kim Jisoo × Jennie Kim