FTF - Three

1K 203 2
                                    

Happy Reading

.
.
.

















_

Jisoo menuntun Jasmine dengan hati-hati lewat pintu belakang. Mereka berjalan mengendap-endap layaknya masuk kerumah tentangga tanpa permisi.

Bukan apa-apa, Jisoo hanya tidak ingin keluarganya salah sangka. Ia berjanji hanya untuk malam ini saja. Tidak malam berikutnya.

Sesekali Jisoo menoleh pada Jasmine yang menurut saja dengan langkahnya.

"Diam. Aku tidak ingin ada yang tahu tentangmu. Bisa-bisa mereka salah paham". Bisik Jisoo teramat lirih namun masih cukup mampu didengar Jasmine

Dengan sikap mawas dirinya. Akhirnya Jisoo berhasil membawa Jasmine masuk kedalam kamarnya. Segera setelah itu ia mengunci rapat pintu kamarnya agar tidak ada yang masuk

Jasmine mengedarkan pandangannya. Melihat sekeliling kamar Jisoo kemudian merebahkan tubuhnya diatas ranjang King Size itu.

"Daddy ternyata tampan sejak dini". Jasmine sudah menatap bingkai foto masa kecil Jisoo diatas nakas. Mengagumi sosok pria yang menjadi Ayahnya.

Jisoo mendengus malas. Ia berjalan menuju kamar mandi. Mungkin ia akan berlama-lama disana agar tidak menghadapi gadis yang menurutnya aneh

"Jangan menyentuh apapun. Atau kau akan ku usir saat itu juga". Ancamnya sebelum menutup pintu kamar mandi dan merilekskan dirinya didalam bathup berisi air hangat.


-

Ini belum saatnya pulang sekolah dan Jisoo sudah menyeret Jasmine menemui Dokter. Ia sudah tidak sabar ingin terlepas dari sisi si gadis aneh nan gila menurutnya

"Daddy sebenarnya aku takut jarum suntik". Jasmine berujar ragu saat hampir sampai. Tapi Jisoo sama sekali tidak mau peduli, ia hanya ingin membuktikan jika gadis itu memang tidak waras. Jasmine bukan anaknya.

Sejak malam itu Jisoo selalu membawa secara sembunyi-sembunyi Jasmine kekamarnya. Terhitung sudah tiga hari. Ia melanggar janjinya yang hanya akan membawa satu malam saja.

Bukan karena dia melunak. Tapi Jasmine terus mengikutinya dan dengan sangat terpaksa dia mengizinkan Jasmine tidur dikamarnya sampai ia mengetahui hasilnya. Dan Jisoo sudah sangat siap untuk memaki dan mengusir Jasmine.

"Menangislah karena saat hasilnya keluar aku akan bebas". Jisoo sudah membayangkan hidup tenangnya lagi. Sejak kehadiran Jasmine, Jisoo sejenak melupakan patah hatinya karena dirinya lebih dikuasai kekesalan akan gadis yang mengaku anaknya.

"Dad, ditunda saja ya tesnya. Jujur aku takut".

"Big No! Kau sudah membuatku menunda selama dua hari-".

"Ahh kau takut? Bagaimana jika kau langsung pergi saja dari hidupku, maka tidak usah kita tes DNA". Jasmine memberengut kesal. Kenapa Jisoo ini sangat sulit sih.

Jasmine pasrah. Dia menghela nafas menyiapkan mentalnya dan Jisoo sudah membawanya masuk kedalam ruangan Dokter Joe.

Mereka disambut senyuman hangat oleh Dokter Joe. Jisoo dan Jasmine duduk menghadap Dokter Joe.

Jisoo melirik Jasmine yang sedikit pucat, tangan gadis itu sudah meremas rok sekolahnya takut. Tapi sekali lagi JISOO tidak mau peduli. Ia hanya ingin hasilnya.

"Begini Dok, eum... Kami ingin melakukan tes DNA". Jelas Jisoo sedikit ragu.

Dokter Joe samar mengernyitkan keningnya sebelum kembali mengulas senyum tipis.

From The Future (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang